1 dari 5 Orang Diselingkuhi Pasangan karena Alasan Kepribadian

JawaPos.com – Perselingkuhan menjadi salah satu kesalahan yang tak bisa dimaafkan oleh pasangan. Ada banyak faktor penyebabnya, salah satunya karena masalah personal atau sifat dan kepribadian seseorang.

Meskipun perilaku tidak setia pasangannya tentu saja bukan hanya kesalahan satu pihak, tapi memahami banyak faktor potensial yang terkait dengan perselingkuhan itu penting untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari. Selingkuh merusak hubungan. Semakin banyak kita belajar tentang faktor-faktor penyebabnya, semakin besar peluang kita untuk meminimalkan prevalensi dan dampak perselingkuhan.

Dilansir dari Psychology Today, Rabu (21/10), dalam sebuah studi tahun 2020 yang baru saja diterbitkan, Meghna Mahambrey dari Universitas Negeri Ohio berusaha menjawab pertanyaan, ‘Siapa yang diselingkuhi dalam hubungan?‘.

Secara khusus, survei ini ingin tahu tentang aspek kepribadian seseorang yang mana yang membuat mereka lebih rentan diselingkuhi.

Peserta penelitian berasal dari sampel perwakilan pada 1.577 peserta, 898 di antaranya menikah pada usia dewasa. Mereka menyelesaikan wawancara telepon dan survei laporan diri. Di seluruh sampel, 19 persen melaporkan telah diselingkuhi pasangan. Atau rata-rata 1 dari 5 orang.

Peneliti mengumpulkan informasi tentang kepribadian dengan menanyakan peserta seberapa baik 26 ciri kepribadian. Seperti menilai keterbukaan (misalnya, suka berpetualang, ingin tahu, cerdas), kesadaran (misalnya, bertanggung jawab, pekerja keras, terorganisir), extraversi (misalnya ramah, supel, banyak bicara), persetujuan (misalnya perhatian, berhati lembut, simpatik), dan neurotisme (misalnya, moody, gugup, khawatir).

Untuk mengukur perselingkuhan, peneliti juga membuat daftar serangkaian pengalaman hidup peserta. Peneliti memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, ras atau etnis, dan religiusitas. Bahkan setelah menghitung secara statistik, ditemukan kesimpulan bahwa seseorang yang ceroboh, kurang bekerja keras, dan kurang disiplin, lebih cenderung memiliki pasangan yang berselingkuh.

Namun pada sampel yang menikah, peneliti menemukan bahwa orang yang lebih menyenangkan justru cenderung memiliki pasangan yang berselingkuh. Sebab pasangan mungkin merasa bosan dan kurang tertantang.

Kesimpulannya, ada korelasi antara karakteristik kepribadian tertentu dan ketidaksetiaan pasangan. Apapun itu, pasangan yang selingkuh adalah orang yang melanggar kepercayaan dalam hubungan dan itu kesalahan besar.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link