JAKARTA, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia telah mencapai 47 kasus positif. Sementara itu, secara global sudah ada 115 negara yang melaporkan Omicron dengan kumulatif kasus mencapai 184 ribu orang.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, Inggris menempati urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. Peningkatan konstan juga terlihat di Amerika Serikat, Jerman dan Prancis.
Bahkan, jumlah kasus Omicronnya kini lebih tinggi dibandingkan dengan Norwegia dan Afrika Selatan. “Melihat tren perkembangan kasus Omicron yang terus meningkat baik di tingkat global dan nasional, kita harus terus mengantisipasi agar penularan varian ini dapat ditekan seminimal mungkin di Indonesia,” saran Wiku dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/12).
Dari data WHO, selama seminggu terakhir (20-26 Desember), laporan kasus mingguan terbanyak dilaporkan Amerika Serikat dengan jumlah 1.185.653 kasus atau naik 34 persen dari sepekan sebelumnya. Urutan kedua adalah Inggris dengan jumlah kasus baru sebanyak 611.864 kasus atau naik 20 persen.
Di urutan ketiga hingga lima adalah Prancis yang bertambah 504.642 kasus atau 41 persen kenaikan, Italia 257.579 kasus (62 persen kenaikan) dan Jerman mencapai 197.845 kasus atau 30 persen turun dari sepekan sebelumnya.
Di Indonesia, kata Wiku, mayoritas kasus Omicron merupakan WNI pelaku perjalanan internasional. Sebagian besar tanpa gejala atau bergejala ringan yang akan segera dilacak dan ditangani.
Wiku menjelaskan adanya temuan kasus di Indonesia harusnya menjadi peringatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan. “Transparansi data yang disampaikan oleh pemerintah terkait jumlah penularan Omicron hendaknya disikapi sebagai peringatan. Agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan yang tidak mendesak,” tegasnya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Ia mengatakan pemerintah mengetatkan pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri, terutama dari negara-negara yang tingkat kasus Omicronnya terdeteksi tinggi. “Satgas berharap masyarakat juga dapat mengambil peran dalam mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia,” ajaknya. (kmb/balipost)
Credit: Source link