JAKARTA, BALIPOST. com – Kepemimpinan perempuan yang menempati kursi direksi BUMN saat ini telah mencapai 21 persen dari target 25 persen.
“Makanya saya meminta para pimpinan (BUMN) memastikan target ini bisa tercapai,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, saat meluncurkan Employee Well-Being Policy di Grha Pertamina Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (14/12).
Berdasarkan data benchmarking global, Erick menyampaikan keterwakilan perempuan akan berkontribusi sebesar 3,5 persen terhadap peningkatan laba kotor perusahaan.
Erick mengatakan pencapaian kinerja BUMN yang meningkat signifikan sepanjang 2023 tak lepas dari meningkatnya posisi perempuan di BUMN.
“Ketika kita lihat laba BUMN baik, dividen baik, ini karena salah satu program kepemimpinan wanita yang ada di BUMN yang peningkatannya luar biasa,” ucapnya.
Lebih lanjut, kehadiran kepemimpinan perempuan juga menciptakan value yang baik. Erick mengatakan perempuan memiliki peran besar lantaran tak sekadar menjadi pemimpin perusahaan, melainkan juga sebagai ibu rumah tangga.
“Benchmarking di 12 negara rata-rata (kepemimpinan perempuan) baru 15 persen, jadi bolehlah kita, di atas rata rata, tapi itu belum cukup,” kata Erick.
Erick berharap program kepemimpinan perempuan dapat terus terjadi, dan meningkat di BUMN. Erick menyampaikan Kementerian BUMN sendiri telah memiliki cetak biru 2024-2034 yang mana mendorong peranan perempuan dalam mengatasi persoalan kesehatan mental, daycare dan financial support.
“Ini yang menjadi suatu program pentingnya penghargaan karyawan di BUMN dan ini sesuatu yang menurut saya yang luar biasa di transformasi BUMN selama empat tahun ini,” ujarnya.
Erick optimistis target 25 persen perempuan jadi direksi BUMN akan tercapai. Pasalnya, talent pool BUMN memiliki sekitar 27,7 persen perempuan yang siap menjadi direksi.
Erick mengatakan proporsi perempuan jadi direksi tersebar secara merata di seluruh BUMN, termasuk BUMN yang kerap diasosiasikan dengan laki-laki seperti karya, transportasi hingga energi.
“Dari sektor karya saja banyak perempuan jadi direksi. Karya yang tentu konteksnya sangat laki-laki, kalau di bank enggak usah diomongin lah, di sektor pertambangan perminyakan yang didominasi laki-laki juga banyak figur-figur. Kita sudah buktikan di BUMN bisa,” ujar Erick. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link