JawaPos.com – Sampah masih menjadi kendala terbesar dalam pengelolaan lingkungan. Masalah sampah bukan hanya menjadi tugas satu pihak saja, tetapi harus dimulai dari diri sendiri lewat gaya hidup bersih dan sehat.
Menurut data Kementerian LHK, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada 2020 yang berarti satu penduduk menghasilkan sekitar 0.68 kilogram sampah perharinya. Penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga yakni sebanyak 37,3 persen. Sampah dari pasar tradisional 16,4 persen, sebanyak 15,9 persen berasal dari kawasan dan 14,6 persen berasal dari sumber lainnya.
Dalam diskusi ‘Pengelolaan Sampah di Indonesia Berbasis Ekonomi Sirkular’ memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 masyarakat diajak mengolah sampah plastik dengan konsep sirkular ekonomi. Caranya dimulai dari hal yang sederhana.
“Selain masalah kualitas sampah plastik yang masih tercampur dengan sampah lainnya, beberapa jenis kemasan plastik juga masih memiliki nilai rendah, karena keterbatasan teknologi, market, dan kolektibilitas. Oleh sebab itu selain penting untuk pemilahan di sumber, pemerintah dan industri perlu mengembangkan teknologi dan model bisnis untuk mengatasinya,” kata Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI) Dini Trisyanti, secara virtual, Senin (21/2).
Akademisi dari Universitas Indonesia, Astryd Viandila Dahlan menjelaskan melalui ekonomi sirkular sampah diolah kembali ke sumbernya atau menjadi produk lain yang bernilai tambah. Oleh karena itu, paradigma masyarakat terhadap tata kelola sampah sudah mulai harus berubah.
Pemilahan sampah dari sumbernya dapat meningkatkan jumlah sampah yang dapat didaur ulang sehingga potensi daur ulang pun akan semakin tumbuh. Hal ini dapat menumbuhkan orientasi ekonomi sirkuler di sektor pengelolaan sampah.
Dalam perannya mengatasi permasalahan sampah plastik, konsep ekonomi sirkular yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan material secara sirkular untuk meminimalkan produksi limbah dengan memulihkan dan menggunakan kembali produk dan bahan sebanyak mungkin, secara sistemik, dan berulang-ulang.
Direktur Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan pengolahan sampah harus berkolaborasi dengan stakeholders dalam menciptakan program keberlanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik.
“Harapannya, akan semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah,” kata Edi.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2022, kampanye #NabungSampahPlastik ternyata mudah dilakukan. Kelola sampah dapat dimulai dari hal yang sederhana dan menjadi bagian dari gaya hidup.
Bagaimana caranya?
1. Pilah Sampah dari Rumah
Mulailah melakukan pemilahan sampah dari rumah dan mengurangi sampah yang akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga pisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah yang terkumpul akan dikelola dan diolah oleh pihak ketiga untuk kembali menjadi bahan baku dan produk bermanfaat lainnya.
2. Jangan Gunakan Kantong Plastik Sekali Pakai
Saat berbelanja ke warung, pasar, mini market atau restoran sekalipun bawalah kantong belanja yang bisa digunakan berulang kali dari bahan ramah lingkungan. Mulailah berhenti menggunakan kantong plastik saat berbelanja.
3. Gunakan Benda Reusable
Mulailah dari hal kecil seperti menggunakan tumbler untuk minum yang dapat digunakan berulang kali atau reusable dan ramah lingkungan. Lalu sebaiknya agar tidak lagi menggunakan sedotan saat minum. Hindari kemasan makan yang berlebihan.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link