JawaPos.com – Untuk tetap bugar dan sehat harus memperhatikan gaya hidup sehat dan disiplin. Caranya dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga yang teratur.
Bagi seorang Fitness Enthusiast Paundra Hanutama, pola makan yang teratur membuat tubuhnya lebih bugar dan terasa ringan. Paundra menganut kebiasaan pola makan gizi seimbang tanpa mengurangi vitamin, mineral, karbohidrat dan protein di dalamnya.
“Tentu selain pola makan sehat, saya juga rutin berolahraga ya. Dan saya biasanya rutin melakukan kebiasaan pola makan yang sama dari mulai sarapan, makan siang, dan makan malam,” kata pria yang juga Director of Marketing Communications ASTON Priority Simatupang Hotel & Conference Center itu dalam diskusi ‘TalkCorner: Kiat Hidup Sehat Di Masa Pandemi’ baru-baru ini.
Ada juga saran pola makan sehat yang diungkapkan oleh Ahli Gizi (Dietitian) dari Nutripaf, Pafitri. Menurutnya setiap orang harus memperhatikan asupan makanannya. Kuncinya harus bergizi dan beragam. Dan tetap usahakan dan pertahankan berat badan normal.
“Ini banyak orang tak tahu. Jadi niat, tahu dulu. Dan dilakukan konsisten. Jadikan pola ini menjadi gaya hidup kita,” tegas Pafitri yang juga Dewan Pengurus Pusat di PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi).
Pertama, makanan harus mengandung gizi terutama karbohidrat yang berfungsi sebagai energi dan meningkatkan kemampuan berpikir. Sumbernya dari nasi, jagung, singkong, beras merah dan lainnya. Sebaiknya wajib memilih karbohidrat kompleks.
Kedua, tubuh butuh protein. Bisa dari hewani dan nabati. Bisa dari ikan,daging, ayam, telur, dan kacang-kacangan. Ini untuk zat pembangun. Lalu sayur dan buah fungsi zat pengatur ada karbo protein. Semakin baik warna dan ragamnya akan semakin baik.
“Dan jangan lupa air harus dikonsumsi harus banyak. Dalam 1 piring nasi setengahnya itu untuk buah dan sayur. Setengah piring lagi (3/4 karbohidrat, 1/4 dari protein),” jelasnya.
Lalu apa saja pola makannya?
1. Sarapan
Disarankan untuk mengonsumsi roti gandum saat sarapan. Lalu konsumsi karbohidrat jangan berlebihan. Kalau berlebihan malah mengantuk.
2. Makan Siang
Paundra biasanya memilih 2 lauk pauk sebagai protein. Tetap sedikit karbohidrat. Dan biasanya setiap di rumah, dia selalu memilih makanan yang direbus.
“Hindari gorengan sebisa mungkin. Tapi memang itu terkadang sulit ya,karena kadang kita makan di luar. Tapi kalau di rumah, saya sudah set-up apapun direbus,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Ahli Gizi Pafitri.
Dia meminta agar karbohidrat tak dihilangkan saat makan siang. Dan protein berfungsi sebagai zat pertumbuhan dan fungsi hormon lalu dukung dengan serat dari mineral dan sayur.
3. Makan Malam
Sedangkan untuk makan malam, ternyata Paundra sudah berhenti makan malam pukul 7 atau maksimal pukul 8 malam. Dan itupun porsinya dibatasi. Jika dia masih agak lapar, biasanya hanya mengonsumsi apel atau gado-gado dalam porsi kecil.
Menurut Ahli Gizi Pafitri, makan malam juga wajib setop maksimal pukul 7 malam. Sebab saat malam tubuh akan sedikit bekerja karena kegiatan yang makin berkurang. Akibatnya lemak justru akan menumpuk.
Bagaimana kalau masih lapar? Boleh konsumsi susu low fat dan kacang-kacangan. Fungsinya pelarut vit D, E dan K. Pilih lemak yang baik. Bisa pakai zaitun atau kacang almond.
Bolehkah Snacking atau Mengemil?
Menurut Paundra dan Pafitri, tubuh juga punya keinginan yang menjadi alarm. Ketika tubuh ingin sekali camilan atau hal-hal yang manis, boleh saja mengonsumsi camilan setelah 4 jam perut kosong yakni di sela-sela antara jam sarapan dan makan siang, serta antara makan siang dan makan malam.
“Boleh camilannya segelas jus tanpa gula (150kkal), atau kacang-kacangan,” kata Pafitri. “Kalau saya cukup satu buah apel untuk snacking,” tutup Paundra.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Edy Pramana
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link