JawaPos.com – Pandemi virus Korona telah mengubah hidup dunia termasuk di sektor fashion hingga tren make-up. Untuk mencegah penularan virus Korona lewat droplet, masker menjadi senjata paling ampuh dan bisa dipadupadankan dengan tren fashion yang menarik.
“Semakin lama kita bertahan dalam pandemi ini, semakin berkembang hubungan kita dengan fashion,” kata Psikolog fashion dan konsultan branding Dawnn Karen, dalam laman Washington Post.
Sedikitnya ada beberapa gaya busana hingga riasan dan aksesori yang berubah atau mengubah selera fashionista sepanjang 2020 ini. Dan tentunya hal itu disesuaikan dengan kecocokan pemakaian masker dan busana yang dikenakan.
1. Riasan Mata
Ternyata menggunakan masker hanya bisa memperlihatkan area mata kita. Hal itu meningkatkan penjualan bulu mata palsu di pasaran. Memakai masker membuat mata seseorang lebih berbicara.
Penjualan bulu mata palsu, rata-rata meningkat 15 persen dalam penjualan minggu ke minggu sejak bulan Mei karena bisnis di banyak bagian negara mulai dibuka kembali, menurut firma riset pasar NPD Group. Penjualan maskara, sementara itu, tumbuh 11 persen dalam periode yang sama, sementara permintaan produk alis melonjak 5 persen.
“Ini sangat masuk akal. Ketika Anda harus keluar dan Anda mengenakan masker, area mata menjadi area utama yang harus ditingkatkan,” kata analis kecantikan untuk NPD Larissa Jensen.
Sementara itu, penjualan produk bibir turun 5 persen di bulan Mei. Bagaimanapun, kata Jensen, tidak ada yang mau memberi noda lipstik di dalam masker mereka. Perempuan beralih dari kosmetik ke produk perawatan kulit seperti lulur wajah dan krim tubuh, apalagi selama di rumah saja. Begitu juga produk perawatan rambut.
2. Masker
Masker tidak hanya menjadi salah satu tren paling mengejutkan tahun ini, tetapi juga yang paling populer.
Masker adalah item fashion yang paling banyak ditemui pada 2020. Dan meskipun banyak orang masih memakai masker bedah, namun sebagian besar dari mereka justru lebih suka bermain dengan masker kain yang lebih modis.
Di awal tahun ini, ketika jumlah masker terbatas dan pekerja garis depan tidak menggunakan APD, sejumlah merek, termasuk Christian Siriano, Burberry, Mango, Uniqlo, dan lainnya, menggerakkan pabrik mereka untuk memproduksi masker daripada pakaian. Sejumlah selebriti juga terlihat mematuhi protokol kesehatan dan sering memakai masker saat di depan publik. Siapa saja?
Justin Bieber dan Hailey Baldwin
Pasangan selebriti penyanyi Justin Bieber dan Hailey Baldwin mengajak penggemarnya untuk selalu memakai masker. Gayanya kali ini memadukan masker dengan gaya ala street style.
Dalam hal masker, Justin dan Hailey Bieber biasanya memakai masker hitam atau putih, bersama dengan penampilan street style mereka yang tidak boleh dilewatkan. Yakni semacam ansambel Drew atau Yeezy untuk Justin dan biasanya pakaian denim kasual keren untuk Hailey. Namun, jika melihat lebih dekat kesesuaian mereka saat bepergian. Terkadang hanya butuh 2 warna yakni hitam dan putih. Masker kain menjadi favorit mereka.
Terlihat keduanya kompak mengenakan masker kain putih atau hitam secara berlawanan. Atau masing-masing kompak dengan warna senada.
Meghan Markle dan Pangeran Harry
Asyik berkebun dengan anak-anak di masa pandemi, Meghan dan Harry mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker. Busana mereka juga terlihat kasual semi formal. Yakni kemeja dan celana. Bagian alas kaki, terlihat Meghan memilih sepatu warna hitam agar tak cepat kotor saat berkebun. Ternyata sepatu flat shoes menjadi pilihannya. Gayanya nyaman namun trendi. Duchess of Sussex bisa menjadi inspirasi.
Victoria Beckham
Ikon mode Eropa, Victoria Beckham mewarnai masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan namun tetap bergaya mewah. Padu padan dengan masker ditambah tas tangan mewah dari rumah mode Hermes, membuat istri David Beckham itu memesona. Victoria Beckham tetap memastikan tampilannya penuh gaya saat meninggalkan restoran Makan Jepang di Chelsea, London barat pada hari Jumat (2/10). Perancang busana itu, 46, memilih celana panjang warna hijau dan kemeja sutra krem saat dia mengobrol di telepon setelah meninggalkan restoran. Dan ditambah dengan tas Hermés Birkin bersandar di lengannya.
3. Selamat tinggal, sepatu hak tinggi
Karena lebih banyak di rumah saja dan tidak ke kantor, maka penjualan sepatu hak tinggi, sepatu pantofel, dan sepatu resmi lainnya telah anjlok. Para analis mengatakan pandemi tersebut telah mempercepat kematian mereka. Penjualan sepatu resmi pria dan wanita turun 70 persen di bulan Maret dan April, menurut NPD.
“Sepatu hak tinggi turun,” kata analis alas kaki untuk NPD Beth Goldstein
Penjualan sandal justru naik dua kali lipat pada April. Sebab banyak orang lebih suka memilih gaya yang santai karena lebih banyak berada di rumah.
4. Kembali ke dasar
Mal dibuka kembali. Namun tetap saja karena banyak rencana dan bepergian yang terbatas, busana dasar seperti kaos oblong warna putih atau polos adalah yang paling diburu. Atau juga, celana jeans berpotongan klasik, serta potongan krem dan khaki.
“Fashion tidak terlalu penting tahun ini,” kata Kepala eksekutif G-III Apparel Group, Morris Goldfarb.
5. Busana Lebih Pendek
Masyarakat lebih ingin tampil kasual dan santai karena jarang bepergian. Rok dan gaun, maxi dress, dan rok yang menyapu lantai justru anjlok. Maka gaya celana atau rok di atas lutut lebih diminati. Karena terkesan lebih kasual dan santai. Blazer juga anjlok penjualannya, karena nyaris lebih banyak kerja dari rumah (WFH).
Saksikan video menarik berikut ini:
Credit: Source link