77 Persen Terbukti Suka Camilan Kekinian Selama Pandemi

77 Persen Terbukti Suka Camilan Kekinian Selama Pandemi

JawaPos.com – Gaya masyarakat berubah selama pandemi, termasuk dalam memilih makanan. Lebih banyak berada di rumah membuat masyarakat suka mengonsumsi kudapan atau camilan. Bukan camilan biasa, tetapi lebih suka camilan unik atau kekinian.

Hal itu terungkap dalam survei konsumen Mondelez International The State of Snacking 2020 yang menyebutkan bahwa pandemi telah meningkatkan kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia. Selain itu, terungkap juga bahwa 77 persen responden mencari makanan baru selama pandemi dan 54 persen mendapatkan ide makanannya dari media sosial.

“Kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi kuliner atau camilan, kini terus berkembang menjadi bagian dari gaya hidup. Hal ini didukung oleh hasil survei dari sisi bisnis, tren tersebut tentu menjadi peluang tersendiri bagi pelaku UMKM kuliner untuk terus mengembangkan usahanya, termasuk membuka peluang dari media sosial,” kata President Director Mondelez Indonesia Prashant Peres dalam webinar #DukungUMKMKuliner baru-baru ini.

Fakta itu diakui oleh para chef dan pengusaha camilan kekinian. Chef Fatmah Bahalwan mengamati bahwa kuliner kekinian menjadi salah satu yang kini semakin digemari masyarakat. Kuliner kekinian dapat diasosiasikan dengan kuliner baru dan menarik yang populer di sosial media, yang seringkali menambahkan bahan-bahan yang memang sudah populer seperti keju atau cokelat.

“Dengan didukung ide kreatif, bahan makanan yang sederhana bisa menjadi istimewa, sehingga meningkatkan peluang peningkatan harga jualnya. Salah satu tips meningkatkan kelas kuliner menjadi ‘kekinian’ adalah memadukannya dengan bahan-bahan populer berkualitas tinggi yang
sudah pasti disukai masyarakat,” ungkap Fatmah.

Founder Martabak Orient Affan Achmad Affandi mengatakan cara kreatif membangun bisnis dengan kuliner kekinian dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan walaupun berada di kondisi pandemi yang tidak mudah. Ia juga selalu berusaha untuk menggunakan sosial media sebagai upaya promosi.

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link

Related Articles