JawaPos.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meresmikan lokasi titik nol wilayah terselatan Indonesia. Titik nol tersebut berada di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dikutip dari ANTARA.
“Ini merupakan sejarah hidup bagi saya, akhirnya saya bisa menginjakkan kaki saya di Rote, khususnya di titik nol ini,” katanya di Desa Dodaek, Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (14/1).
Usai meresmikan lokasi titik nol wilayah terselatan Indonesia, dan bertemu dengan sejumlah kepala desa di Desa Dodaek, ia menilai bahwa seharusnya akses jalan ke titik nol ini harus bagus sehingga semua orang bisa datang dan melihat langsung, dan mengenal Rote itu seperti apa.
“Kita sering menyebut dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Nah, hari ini baru saya menginjakan kaki saya di sini,” kata Abdul.
Abdul sendiri merasakan dan melihat langsung akses jalan menuju ke lokasi titik nol tersebut. Dan menurut dia sedikit “menyengsarakan” karena jalannya berlubang-lubang dan menanjak.
Ia berjanji akan mengawal keluhan dari pemda serta masyarakat Rote Ndao berkaitan dengan akses jalan menuju ke lokasi titik nol dan akan disampaikan langsung ke Menteri PUPR.
Karena, kata dia, hal tersebut sangat penting mengingat Rote Ndao adalah daerah perbatasan, apalagi merupakan lokasi titik nol yang sangat penting untuk diperbaiki serta diberikan akses yang bagus, sehingga menjadi salah satu tujuan wisata edukasi untuk anak-anak.
Abdul dan rombongan juga mengaku bahwa kawasan titik nol sangat indah dengan pemandangan alamnya. Karena itu bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Bupati Rote Ndao Paulina Haning menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Desa PDTT dan rombongan yang sudah berkunjung ke kabupaten terselatan NKRI itu.
Menurut dia, banyak hal yang masih perlu diperhatikan, khususnya pembangunan infrastruktur di kabupaten terselatan NKRI itu, khususnya lagi menuju ke lokasi titik nol.
‘Kita sudah rencanakan akan membuat monumen di lokasi titik nol, sebagai tanda dan sebagai bagian dari edukasi kepada anak-anak kita.” demikian Paulina Haning.
Credit: Source link