Dorong Peningkatan Transaksi Sektor Pariwisata

Dorong Peningkatan Transaksi Sektor Pariwisata

JawaPos.com – Aktivitas perekonomian kian bergairah pasca pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pengembangan ekosistem bisnis secara hybrid mendorong frekuensi transaksi kembali meningkat.

Bank Mandiri menggandeng Japan National Tourism Organization (JNTO) untuk mendorong bisnis ritel. Khususnya, di sektor travel atau pariwisata mancanegara. Sejalan dengan daya beli masyarakat dan iklim pariwisata yang membaik pasca PPKM dicabut.

Salah satu destinasi mancanegara yang menjadi unggulan adalah Jepang. Apalagi, Negeri Sakura itu juga telah mencabut aturan pembatasan perjalanan dan kedatangan turis akibat pandemi Covid-19.

VP Credit Card Group Bank Mandiri Noorman Andrianto menjelaskan, kolaborasi ini mendorong peningkatan transaksi kartu kredit untuk menggairahkan pariwisata. “Kami optimistis, dengan ragam program travel ini pertumbuhan bisnis kartu kredit di Indonesia dapat terus meningkat yang diikuti oleh masih kuatnya daya beli dan minat wisata masyarakat,” ucap Noorman.

Sepanjang 2022, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan volume transaksi kartu kredit di atas 32 persen secara tahunan. Jumlah transaksi Mandiri Kredit turut terkerek sebanyak 43 juta transaksi.

“Transaksi travel di 2022 tumbuh di atas 30 persen secara tahunan. Naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Kami optimistis pertumbuhan transaksi kartu kredit akan meningkat lagi di 2023,” harapnya.

Sebagai informasi, Japan Travel Fair 2023 diramaikan oleh 16 travel agent. Menyajikan berbagai produk wisata Jepang menarik. Mulai dari tiket pesawat, paket wisata ke berbagai area di Jepang, reservasi penginapan, sampai pemesanan JR Pass.

Selain itu, terdapat enam maskapai penerbangan yang ambil bagian. Mulai dari All Nippon Airways, Cathay Pacific, Garuda Indonesia, Japan Airlines, dan Philippine Airlines.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak menutup 2022 dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 40,7 triliun atau tumbuh 29,6 persen year-on-year (YoY). Pertumbuhan total kredit sebesar 11,7 persen YoY. Sejalan dengan pemulihan yang luas di seluruh segmen pinjaman.

“Sepanjang 2022, kami mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Serta lebih tinggi dari target pertumbuhan 8 sampai 10 persen,” ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis (26/1).

Kredit korporasi naik 12,5 persen YoY menjadi Rp 322,2 triliun pada Desember 2022. Sedangkan kredit komersial dan UKM (usaha, kecil, dan menengah) meningkat 10,1 persen YoY senilai Rp 210,2 triliun.

Untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) mampu rebound dari penurunan di tahun sebelumnya sebesar 13,6 persen YoY menjadi Rp 46,1 triliun. Saldo outstanding kartu kredit turut tumbuh 13,4 persen YoY senilai Rp 13,8 triliun.

Perbaikan tersebut seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat. Dengan begitu, total portofolio kredit konsumer melesat 11,7 persen YoY menjadi Rp 171,3 triliun.

“Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 10 persen. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) turun menjadi 1,7 persen di 2022,” jelas Jahja.

Melalui aplikasi BCA Mobile, bank swasta nasional terbesar itu berekspansi melalui fasilitas QR Cross Border Indonesia-Thailand. Sehingga nasabah tak perlu repot bertransaksi di Thailand. Cukup menggunakan fitur QRIS di BCA Mobile untuk melakukan pembayaran pada merchant yang sudah terintegrasi dengan jaringan QRIS bank-bank mitra di Thailand.

“Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, kami optimistis menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas, dan melangkah secara pruden di 2023. Kami berkomitmen terus mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor, sekaligus menghadirkan beragam program inklusif yang mampu menciptakan dampak positif bagi masyarakat,” tandasnya.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Agas Putra Hartanto


Credit: Source link

Related Articles