JawaPos.com – Kabar baik buat penggemar The Last of Us (TLoU). Pada Jumat (27/1), HBO mengumumkan musim kedua untuk serial adaptasi game PlayStation tersebut.
Berita itu disambut antusias oleh Neil Druckmann, produser eksekutif serial sekaligus creative director game TLoU. Lewat pernyataan resmi, dia mengaku tersanjung dan cukup kewalahan karena sambutan meriah penonton.
’’Kolaborasi dengan Craig Mazin, kru dan cast kami yang luar biasa, serta HBO melebihi ekspektasi tertinggiku. Sekarang kami dengan senang hati kembali mengerjakan musim kedua! Mewakili semua orang di Naughty Dog dan PlayStation, terima kasih!’’ tulisnya.
Sementara itu, Mazin menyatakan, timnya lebih dari siap untuk melanjutkan perjalanan Ellie dan Joel. ’’Para penonton telah memberi kami kesempatan untuk melanjutkan cerita, dan sebagai fans karakter sekaligus dunia TLoU yang diciptakan Neil dan Naughty Dog, aku sangat siap ’menyelam’ lagi,’’ imbuh penulis naskah itu dalam pernyataan terpisah.
Dalam press tour TLoU akhir tahun lalu, Druckmann menyatakan, penceritaan bakal mengikuti versi game. Artinya, musim kedua bakal mengadopsi cerita The Last of Us Part II yang rilis pada 2020.
’’Kami sama sekali tidak punya rencana menceritakan kisah lain, selain adaptasi versi game-nya. Kami tidak akan mengalami masalah yang sama dengan Game of Thrones, karena part II tidak punya akhir yang menggantung,’’ tegas co-president Naughty Dog itu.
Memasuki musim akhir, kisah Game of Thrones dikembangkan tim penulis di luar materi saga novel The Song of Fire and Ice. Sebab, novel karya George R.R. Martin itu masih belum tamat saat serial dirilis.
Langkah cepat HBO itu tentu tidak terlalu mengejutkan. Hanya berbekal dua episode, TLoU sukses mengukir rekor. Episode pertama disaksikan 4,7 juta penonton di HBO maupun HBO Max di Amerika Utara. Jumlah penonton episode kedua pun naik hingga 22 persen, yang merupakan kenaikan per pekan tertinggi di sepanjang sejarah layanan TV kabel tersebut.
Musim kedua TLoU, yang resmi bertitel The Last of Us Part II (TLoU Part II), pun mengundang perhatian penontonnya. Terutama yang juga fans berat versi game-nya. Sebab, di bagian kedua, TLoU dinarasikan lewat Ellie dan Abby, seorang tentara yang terlibat konflik. Game yang dirilis pada 2020 itu punya plot twist dan akhir cerita yang dramatis.
Druckmann menyatakan sempat dapat ujaran kebencian hingga ancaman pembunuhan karena akhir TLoU yang dinilai tak memuaskan. ’’Kalian bisa mencintai atau membenci permainan atau berpendapat tentang itu. Asal tahu saja, di luar semua tanggapan ini, kalau Tuhan memberiku kesempatan kedua untuk membuat game ini, aku akan menceritakan kisah yang sama,’’ cuitnya.
Editor : Dhimas Ginanjar
Reporter : Variety/Entertainment Weekly/fam/c12/len
Credit: Source link