JawaPos.com – Staf Khusus III BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) siap didukung frekuensi perjalanan kereta feeder dari stasiun Padalarang ke Stasiun Kota Bandung sebanyak 72 perjalanan kereta per hari. “Frekuensi perjalanan kereta feeder untuk kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Kota Bandung 72 perjalanan kereta per hari,” ujar Arya dalam jumpa pers di Kementerian BUMN di Jakarta, kemarin.
Dia menambahkan, kereta feeder tersebut kemungkinan beroperasi dari pagi hari sampai menjelang tengah malam atau jam 23.00 dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, mengingat jarak perjalanan dari stasiun Padalarang ke stasiun kota Bandung 14,6 km. “Jadwal perjalanan kereta feeder ini akan disesuaikan dengan jadwal kedatangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” katanya.
Dengan terintegrasinya kereta feeder dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut maka waktu perjalanan Jakarta-Bandung hingga Stasiun Kota Bandung dengan menggunakan kereta feeder, diperkirakan hanya satu jam. Dengan frekuensi 72 kereta per hari dan waktu perjalanan hanya 20 menit, kereta feeder tersebut dapat berperan optimal seperti halnya kereta komuter Jabodetabek.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dapat diselesaikan tepat waktu. Dia mengatakan, pembangunan KCJB memasuki tahun yang krusial.
Unit-unit konstruksi Tiongkok dan Indonesia diharapkan terus bekerja keras, berkolaborasi dengan erat, serta memastikan penyelesaian dan peluncuran KCJB secara tepat waktu. Jalur kereta cepat itu merupakan sebuah proyek kerja sama penting antara Indonesia dan Tiongkok, menghubungkan ibu kota Indonesia, Jakarta, dan kota besar lainnya, Bandung.
Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam, jalur kereta ini akan memangkas waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung dari tiga jam lebih menjadi sekitar 40 menit.
Credit: Source link