Keluarga Dika Supriyanto, pelaku bom di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur. Semuanya tewas di tempat kejadian saat meledakkan diri.
Surabaya – Minggu (13/5), sekira pukul 07.05 Waktu Surabaya. Seunit mobil Toyota Avanza Putih menurunkan seorang perempuan dan dua anak perempuan. Mobil kembali melaju meninggalkan mereka. Perempuan dan anak itu berjalan menuju gereja yang belum dimulai kegiatan kebaktian yang biasanya dimulai 08.00 WIB.
Petugas jaga menghadangnya. Perempuan yang sambil mengendong putrinya itu, ngotot ingin masuk ke dalam Gereja Katolik Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Namun tak disangka, pukul 07.45 bom yang ditenteng perempuan itu meledak. Tak syak lagi, petugas jaga, perempuan, dan dua anak perempuan itu tewas di tempat.
Perempuan itu adalah Puji Kuswati dan dua putrinya bernama Fadila Sari yang masih berusia 12 tahun, serta Pamela Rizkita yang berusia 9 tahun. Ledakan itu langsung mencekam. Warga setempat berdatangan. Tubuh yang meledak dan terkena ledakan terkapar di jalanan.
Di saat warga setempat sibuk dengan bom di Gereja Katolik itu, bersamaan juga dua pria laki-laki melajukan motor Yamaha Jupiter Z bernomor Polisi Ag 4966 WI. Adalah Yusuf berusia 18 tahun dan Alif berusia 16 tahun.
Mereka berboncengan sambil memangku bom. Saat membelok di tikungan perempatan jalan dekat Gereja Santa Maria, bom diledakkan. Lagi-lagi, mereka tewas ditempat.
Hanya berselang tak lama kemudian, kembali bom mengguncang yang kali ketiganya di Gereja Pantekostan Pusat Surabaya. Kali ini mobil Avanza yang membawa bom meledak. Supirnya bernama Dika Supriyanto. Dia juga tewas ditempat.
Mereka adalah satu keluarga yang “nekad” membunuh dirinya. Dari kelakukan biadab mereka, 13 orang tak berdosa meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.
Setelah itu, terjadi rangkaian penangkapan. Densus 88 Polri menembak mati empat orang terduga teroris di Jawa Barat. Para pelaku dikabarkan menyiapkan “bom panah” yang akan membidik tempat ibadah dan kantor polisi.
Dan baru saja, bom kembali meledak di di salah satu kamar Rusunawa Sepanjang, Blok B lantai 5, Sidoarjo malam ini, Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 21.15 WIB. Korbannya enam orang.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya terkait dengan kelompok pendukung utama ISIS.
“Kelompok ini tidak lepas dari kelompok bernama JAD-JAT, Jamaah Anshar Daulah-Jamaah Ansharut Tauhid yang merupakan pendukung utama ISIS,” kata Jenderal Polisi Tito Karnavian
Di Indonesia, kata Tito, JAD ini didirikan oleh Aman Abdurahman yang sekarang ditahan di Mako Brimob. Pelaku pengeboman yang merupakan satu keluarga ini terkait dengan sel JAD yang ada di Surabaya bahkan Dita tercatat adalah ketua dari kelompok tersebut.
Di Jatim sendiri kata Tito, kelompok yang bergerak adalah JAD Surabaya, termasuk satu keluarga yang diduga sebagai pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya.
“Kami sudah lapor ke Presiden bahwa Polri, TNI, BIN selain yang ditangkap dua hari yang lalu saya lapor ke TNI kita akan operasi bersama, penangkapan-penangkapan ke sel-sel JAD-JAT maupun mereka yang akan melakukan aksi,” katanya.
TAGS : Surabaya Teroris Bom ISIS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34317/Minggu-Biadab-Aksi-Teroris-Indonesia/