JawaPos.com – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa penjualan mobil listrik pada tahun 2022 masih kecil. Secara angka, penjualan mobil listrik tahun ini baru tembus 10.180 unit dari target penjualan sekitar 1 juta.
“Terkait dengan mobil listrik penjualannya relatif masih kecil 10.180 unit dari target 1 juta,” kata Airlangga dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Autoweek di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (10/3).
Ia menambahkan, penjualan yang masih jauh dari target ini merupakan tantangan bagi seluruh pihak terkait. Dalam hal ini, bagaimana kemudian target penjualan hingga 1 juta unit bisa tercapai.
“Nah, ini menjadi tantangan bagaimana kita menargetkan angka ratusan ribu ini bisa tercapai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan guna mendorong tercapainya target, Pemerintah sudah memberikan fasilitas berupa bantuan pembelian kendaraan listrik untuk masyarakat. Meski demikian, per Maret 2023, baru bantuan untuk motor listrik yang sudah jelas rinciannya.
“Pemerintah sudah memberikan fasilitas terutama untuk motor dulu. Roda dua kemarin diumumkan Menperin Rp 7 juta per unit untuk 200 ribu kendaraan baru dan konversi 50 ribu unit,” jelasnya.
Airlangga juga memastikan, bahwa masyarakat yang menerima bantuan pemerintah berupa insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta dibatasi. Bantuan pemerintah untuk motor listrik hanya diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), selain itu juga bagi mereka yang menerima bantuan, seperti subsidi upah hingga subsidi listrik.
“Tentu ini ditujukan untuk UMKM, mereka yang menerima bantuan subsidi upah atau yang lain ataupun penerima subsidi listrik 450 sampai 900 VA. Jadi ini terbatas kepada mereka yang dapat bantuan pemerintah,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia akan menerapkan bantuan pemerintah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada 20 Maret 2023. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik yang lebih luas, serta memacu perkembangan industri otomotif energi baru.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link