Gunung api Fuego di Guatemala meletus Minggu (3/5),(Foto : National Geographic)
Guatemala – Setidaknya 25 orang tewas ketika gunung api Fuego di Guatemala meletus Minggu (3/5), luapan abu dan batu dan memaksa bandara utama ibukota untuk tutup.
“Gunung berapi itu mengeluarkan material berlumpur panas yang menyebabkan kematian termasuk beberapa anak di komunitas El Rodeo dan Las Lajas yang terletak di lereng selatan,” kata juru bicara badan bencana, David de Leon, dalam sebuah grup WhatsApp dilansir dari laman guardian.ng.
Operasi pencarian dan penyelamatan untuk yang hilang dan mati telah ditangguhkan karena kondisi cahaya dan berbahaya sehingga akan dilanjutkan kembali Senin pagi, katanya.
Letusan gunung berapi 3.763 meter (12.346 kaki) mengirim abu yang mengepul di daerah sekitarnya, mengubah tanaman dan pohon-pohon menjadi abu-abu dan menyelimuti jalan-jalan, mobil dan orang-orang.
Petani yang diselimuti abu menyelamatkan diri mereka, staf pertahanan sipil juga berusaha memindahkan mereka ke tempat penampungan.
Koordinator Nasional untuk Pengurangan Bencana (Conred) pimpinan Sergio Cabanas mengatakan sebelumnya bahwa letusan itu juga menyebabkan 20 orang terluka dan mempengaruhi lebih dari 1,7 juta orang.
Presiden Jimmy Morales mengumumkan peringatan merah untuk Escuintla, Chimaltenango dan Sacatepequez, daerah yang paling terpengaruh oleh letusan, dan peringatan oranye di seluruh negeri.
Presiden mengatakan dia dan pemerintahnya akan menentukan apakah akan meminta Kongres untuk menyatakan keadaan darurat di daerah, sementara pada saat yang sama menarik bagi penduduk untuk tenang.
Korban tewas mungkin meningkat. Ratusan personel dari polisi, Palang Merah dan militer telah dikirim untuk mendukung operasi darurat, kata Morales. Cabanas mengatakan bahwa orang tewas termasuk seorang pejabat perlindungan sipil.
Lebih dari 3.000 orang dievakuasi akibat letusan, yang mempengaruhi masyarakat pedesaan di sekitar gunung berapi serta Antigua Guatemala, kota era kolonial yang sangat populer dengan turis di negara Amerika Tengah, katanya.
Cabanas tidak mengesampingkan jumlah orang tewas yang bertambah, karena ada “orang yang hilang, tetapi kita tidak tahu berapa banyak.”
Abu pekat berasal dari letusan gunung berapi menutup bandara internasional Guatemala City, kata penerbangan sipil.
Orang-orang bekerja membersihkan abu dari landasan pacu untuk membuat bandara beroperasi kembali.
Letusan adalah yang kali kedua tahun ini dari puncak, menyusul yang lain yang mereda pada awal Februari setelah mengirim abu yang menjulang 1,7 kilometer ke langit.
Letusan gunung berapi September 2012 sebanyak 10.000 orang dievakuasi, sementara yang lain pada Februari 2015 memaksa penutupan bandara utama ibukota.
Terlepas dari gunung berapi Fuego, ada dua gunung berapi aktif lainnya di Guatemala. Salah satunya, Pacaya, hanya 20 kilometer dari Guatemala City.
gt
TAGS : gunung meletus guatemala Fuego eruption
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/35670/25-Orang-Meninggal-Akibat-Letusan-Gunung-Berapi-Guatemala/