DENPASAR, BALIPOST.com – Gara-gara dirumahkan saat pandemi COVID-19 melanda, Gus Indra yang berasal dari Tabanan dan dua temannya berinisiatif membuka usaha kuliner.
Pemilik Kedai D’Wayan ini mengaku jika usaha ini merupakan bisnis yang dilakukan bersama 2 temannya. “Usaha ini adalah usaha hasil join bersama teman saya yang berasal dari Sanur dan Intaran. Usaha ini mulai kami rintis saat masa pandemi karena dirumahkan,” ungkapnya di sela-sela mengikuti Bali Post Festival, Sabtu (19/8) di Gedung Pers K. Nadha.
Kedai D’Wayan menjual aneka camilan seperti bakso seafood, jamur crispy, corn dog, sosis dan lain-lain. Selain camilan, kedai ini juga menjual aneka minuman boba, es kepal, dan juga ice cream.
Menurut Gus Indra, harga yang kedainya tawarkan relatif terjangkau. “Harganya bervariasi mulai dari 5 ribu, 20 ribu sampai 25 ribu untuk yang paling mahal harganya,” papar Gus Indra.
Gus Indra mengatakan jika saat awal merintis usaha di masa pandemi, ayam geprek adalah menu awal yang dijual. Jungle Geprek adalah bisnis awal milik mereka yang warungnya ada di Sibang, Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Teuku Umar.
Masa pandemi diakui Gus Indra justru memberikan keuntungan dari sisi penjualan. Sebab, transaksi justru mencapai puncaknya.
Tetapi setelah masa pandemi berakhir, penjualan diakui sedikit menurun akibat banyak yang sudah beraktivitas kembali dan juga bekerja.
Selama berjualan mulai dari 2019, Gus Indra mengaku kendala yang ia dan teman-temannya rasakan adalah jadwal event yang sering bentrok.
“Kalau kendala yang dirasakan sih, waktu yaa. Soalnya kadang waktu event satu ke event lainnya itu bentrokan jadwalnya,” ungkapnya.
Gus Indra mengaku dalam 1 bulan tidak menentu jumlah event yang diikuti. Tapi untuk bulan ini ada 3-4 event yang akan kedai D’Wayan ikuti. (Sinta/balipost)
Credit: Source link