Dalam kondisi normal, kendaraan Ford bermesin jenis itu tanpa peringatan mengalami kegagalan mesin yang parah dan hal itu kemungkinan akibat kerusakan katup, menurut Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (NHTSA) sebagaimana dilaporkan Reuters baru-baru ini.
Baca juga: Ford akan hentikan produksi model Fiesta beri ruang ke mobil listrik
Otoritas keselamatan lalu lintas jalan raya AS kemudian memperluas penyelidikan terhadap kendaraan-kendaraan Ford yang menggunakan mesin EcoBoost 2,7 L dan 3,0 L yang meliputi Ford Bronco, Edge, Explorer, dan F-150 model tahun 2021 dan 2022 serta kendaraan Lincoln Aviator dan Nautilus.
NHTSA memulai evaluasi awal pada Juli 2022 terhadap 25.000 kendaraan setelah membuka tinjauan petisi cacat pada bulan Mei menyusul permintaan dari beberapa pemilik, dan sekarang meningkatkan penyelidikan menjadi analisis teknik, sebuah langkah yang diperlukan sebelum dapat melakukan penarikan kembali (recalls).
Juru bicara Ford mengatakan produsen mobil tersebut bekerjasama dengan NHTSA untuk mendukung penyelidikan mereka.
NHTSA mengaku telah menerima laporan 328 keluhan pelanggan dan 487 klaim garansi terkait kendaraan yang sedang diselidiki.
Analisis data yang disampaikan oleh Ford “mengungkapkan bahwa dugaan cacat terdapat pada keluarga mesin ‘Nano’, yang mencakup varian mesin EcoBoost 2,7L dan 3,0L.”
Ford mengatakan kepada NHTSA bahwa katup yang rusak dibuat dari paduan yang dikenal sebagai “Silchrome Lite” yang dapat menjadi “sangat keras dan rapuh jika terjadi kondisi suhu berlebih selama penggunaan”.
Baca juga: Lebih 18 ribu pekerja GM, Ford, Stellantis mogok
Baca juga: CEO Ford: Masyarakat masih khawatir gunakan kendaraan listrik
Baca juga: Ford dan Apple jalin kerja sama dalam perutean untuk F-150 Lightning
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link