Presiden Obama dan putrinya Malia pada putaran kemenangannya di tahun 2012 (Foto: Getty Images)
Jakarta – Yayasan Nelson Mandela membatalkan mengundang mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, yang dijadwalkan melakukan perjalanan ke Afrika Selatan bulan depan untuk menyampaikan ceramah tahunan LSM bersamaan kelahiran ikon anti-apartheid.
Pada surat terbuka, kelompok advokasi Afrika mengatakan, selama masa jabatan delapan tahunnya sebagai presiden dan panglima tertinggi tentara AS, Obama secara langsung bertanggung jawab atas ekspansi besar-besaran operasi militer AS di Afrika, termasuk operasi khusus dan serangan pesawat tak berawak.
“Memberikan kesempatan Obama, sama saja dengan memaafkan tindakan-tindakan ini, sesuatu yang pasti akan dilawan Nelson Mandela,” jelas surat itu, yang diterbitkan awal bulan ini.
Kuliah tahunan ke-16 LSM tersebut dijadwalkan pada 17 Juli di Johannesburg. Diperkirakan 9.000 orang akan hadir pada acara tersebut, di mana Obama berpidato “Memperbaharui Warisan Mandela dan Mempromosikan Kewarganegaraan Aktif di Dunia Modern”.
Juru bicara Cage Afrika, Karen Jayes mengatakan, kegagalan membatalkan undangan Obama akan memperkuat keyakinan bahwa Yayasan Nelson Mandela adalah bagian dari apa yang dilihat oleh banyak orang sebagai pencairan warisan Mandela”.
Menanggapi kritik dari Cage Afrika, Yayasan Nelson Mandela bukannya mempertimbangkan kembali undangan mereka, tetapi justru mengakui bahwa mereka sangat prihatin.
Juru bicara Lunga Nene mengatakan, Obama dipilih sebagai bagian dari fokus khusus Yayasan pada warisan, mengingat bahwa 2018 menandai 100 tahun sejak kelahiran Mandela.
Nene mengatakan bahwa Mandela, mantan presiden dan seorang pahlawan dalam perjuangan melawan apartheid Afrika Selatan “sangat menghormati Presiden Obama”.
“Sebagai lembaga warisan, kami juga harus bergulat dengan kontestasi warisan Madiba, terutama dari orang-orang yang lebih muda,” tambah Nene, menggunakan nama klan dimana Mandela dikenal luas di Afrika Selatan.
“Kedua pemimpin ditantang oleh keadaan yang sulit selama waktu mereka di kantor, dan keduanya tercermin pada kesalahan dan penyesalan setelah meninggalkan kantor. Kami telah meminta Presiden Obama untuk mengatasi masalah ini,” kata Nene. (Al Jazeera)
TAGS : Barack Obama Nelson Mandela apartheid
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin