Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menerima Laskar Santri
Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar masih enggan mengomentari koalisi oposisi, menyusul bergabungnya Partai Demokrat dengan Gerindra, PAN, dan PKS.
Menurut Cak Imin sapaan Muhaimin, kekuatan lawan baru bisa diukur bila sudah ada penentuan capres dan cawapres. Sementara, hingga hari ini, baik Prabowo maupun calon lainnya yang digadang-gadang maju dari koalisi oposisi, masih belum mendeklarasikan apapun.
“Saya belum menangkap bentuknya, yang berkoalisi ini siapa. Siapa dengan siapa, capresnya siapa cawapresnya siapa,” kata Cak Imin usai menerima Laskar Santri di Kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (30/7) siang.
“Kalau di sana capresnya X, cawapresnya A, kita akan ukur kekuatannya bagaimana,” imbuh Cak Imin.
Sementara di pihak Jokowi, Cak Imin menyampaikan, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya bahwa pemilihan calon wakil presiden (cawapres), mutlak berada di tangan Jokowi selaku inkamben.
Dia sempat berkelakar, Jokowi kemungkinan akan kewalahan, jika pihak oposisi mendorong Raja Dangdut, Rhoma Irama, sebagai calon presiden.
“Kalau di sana tiba-tiba Rhoma Irama capresnya, berat kita,” kelakarnya.
Diketahui, Demokrat sepakat menjalin koalisi dengan Gerindra, PAN, dan PKS, pasca SBY bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Senin (30/7) pagi. SBY kabarnya tak meminta jatah cawapres sebagai syarat koalisi.
Kendati sudah didukung Demokrat, Prabowo masih belum menunjukkan tanda-tanda maju sebagai capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
TAGS : Cak Imin PKB Jokowi Pilpres 2019
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38543/Cak-Imin-Kalau-Sana-Capresnya-Rhoma-Irama-Berat-Kita/