Ilustrasi imigran (Foto: Elpais.com)
Roma – Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini tidak akan menerima repatriasi pengungsi dari negara-negara Eropa, menteri dalam negeri Italia.
Salvini menegakan, Italia akan menutup bandara Italia meski melanggar undang-undang Uni Eropa (UE) dan menutup pelabuhannya untuk mencegah kedatangan pendatang.
Pernyataan menteri itu menyusul laporan media baru-baru ini bahwa Kanselir Jerman, Angela Merkel, sedang bersiap untuk mengirim sekelompok 40 migran kembali ke Italia pada dua penerbangan yang dijadwalkan mendarat di ibu kota Italia, Roma minggu ini.
“Sekitar 40.000 migran akan dipulangkan dari Jerman ke Italia karena Merkel berada di bawah tekanan yang lebih besar menjelang pemilihan Bavaria minggu depan,” tulis media setempat.
“Jika ada orang di Berlin (ibukota Jerman) atau Brussels (ibukota Belgia) yang berpikir untuk membuang puluhan imigran di Italia melalui penerbangan sewaan yang tidak sah, mereka harus tahu tidak ada dan tidak akan ada bandara yang tersedia,” kata kepala anti-imigran itu.
Baca juga :
“Kami akan menutup bandara seperti kami menutup pelabuhan,” tambahnya.
Sebagai tanggapan, juru bicara kementerian dalam negeri Jerman, Horst Seehofer, mengatakan kepada kantor berita Italia Ansa, “Tidak ada penerbangan repatriasi ke Italia yang sedang direncanakan dalam beberapa hari mendatang.”
Menurut Konvensi Dublin, migran harus mencari suaka di negara Eropa pertama di mana mereka turun. Jika pengungsi pindah ke negara Eropa lain pada titik tertentu, negara ini berhak untuk memulangkan imigran ke tujuan pertama.
Italia telah bekerja untuk merombak perjanjian itu, mengklaim bahwa mereka telah mengambil terlalu banyak migran.(Memo)
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41893/Italia-Tutup-Bandara-dan-Pelabuan-untuk-Imigran-Uni-Eropa/