Perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Suharyo Husein
Jakarta, Jurnas.com – Sektor pertanian merupakan penyumbang tertinggi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama ini, yakni Rp 7,1 triliun. Populasi 260 juta jiwa dan tingkat konsumsi pangan yang tinggi salah satu pemicunya.
Namun begitu, kata Perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Suharyo Husein, ada beberapa usulan kebijakan guna menderaskan lagi investasi, khususnya di bidang tanaman pangan.
Misalnya, kata Suharyo, penyediaan lahan bagi perluasan produksi, menyediakan infrastruktur pendukung, mempercepat perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan, peningkatan produktivitas, menghapus bea masuk atas impor beberapa produk dan penguatan kemampuan pemasaran.
“Contoh konkretnya bentuk Food Estate terutama corn estate sebagai salah satu alternatif,” kata Suharyo pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Investasi Bidang Tanaman Pangan di Depok, Kamis malam (12/9).
“Investasi dengan ekstensifikasi ini bisa dilakukan baik dengan pola inti plasma, maupun kerjasama penuh dengan petani,” sambungnya.
Suharyo juga menyampaikan bahwa selama ini terdapat beberapa variabel yang menjadi penghambat investasi, di antaranya, inkonsistensi regulasi, pajak, tenaga kerja, ketersediaan lahan dan kualitas infrastruktur.
“Yang paling signifikan sebenarnya adalah ketersediaan lahan, infrastruktur, teknologi dan akses terhadap teknologi, pembiayaan dan iklim usaha. Itu yang harus kita cari solusinya,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, menyatakan, pihaknya bertekad memperluas investasi di bidang tanaman pangan.
Tercatat, neraca perdagangan sektor pertanian surplus USD11 miliar. Kendati demikian, Kementan tetap mendorong investasi dan ekspor sektor pertanian.
“Petani kalau disuruh membangun usahataninya sendiri pasti kesulitan, maka perlu adanya investasi untuk membangun sektor tanaman pangan. Potensi yang ada di tanaman pangan tidak hanya dari sisi onfarm saja tapi juga hilir,” ujar Suwandi
Suwandi membeberkan ada beberala langkah nyata guna percepatan ekspor dan investasi, salah satunya dengan membangun industri pertanian di desa.
Terobosan ini akan menciptakan keseimbangan kota dan desa. Desa dikembangkan menjadi industrialisasi berbasis agro karena lebih dekat bahan baku, tenaga kerja dan lahan tersedia, plus didukung infrastruktur, kota menjadi pusat pasarnya.
“Hubungan desa-kota semakin kuat. Demikian juga halnya untuk Jawa dan luar Jawa, wilayah Barat dan Timur, hubungan ekonomi menjadi semakin seimbang,” jelasnya.
Ke depannya, sambung Suwandi, tidak ada lagi remote area, namun daerah pelosok mulai dikembangkan dengan meilhat potensi sumberdaya di masing-masing wilayah.
TAGS : Suharyo Husein Sektor Pangan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/59260/Sektor-Pangan-Penyumbang-Tertinggi-PMDN/