Ilustrasi industri pengolahan (Foto: Inews)
Jakarta, Jurnas.com – Masuknya baja impor ke Indonesia membuat sejumlah produsen baja lokal terhimpit hingga produksi baja lokal menurun drastis. Bahkan, sejumlah produsen baja lokal terpaksa gulung tikar.
Menghadapi persoalan itu, Vice Presiden PT Tatalogam Stephanus Koeswandi mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam menerima keadaan. Dimana, mereka melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait, seperti Kemenperin dan Kemendag.
“Kami selalu menjaga kualitas dan menjaga konsistensi. Jadi apa yang kita janjikan kepada pelanggan-pelanggan kami dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, selalu kami dahulukan. Jadi sampai sekarang pun tidak ada sama sekali complain kepada kami,” terang Stephanus, di acara puncak perayaan 25 Tahun Tatalogam Mengatapi Nusantara, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (8/10).
Diketahui, pemerintah mewajibkan penggunaan tulang baja konstruksi bangunan memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal itu sesuai dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2018 yang diturunkan lagi menjadi Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 13 Tahun 2019.
PT Tatalogam selaku penyedia dan produsen percaya diri bahwa produknya masuk dalam tiga kelompok syarat penggunaan tulang baja SNI. Pertama, seluruh pengguna jasa, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Kedua, pihak penyedia, seperti konsultan dan kontraktor.
“25 tahun kami sudah mengatapi nusantara, dan kami berencana 25 tahun kedepan akan mengatapi seluruh dunia. Dan ini kami sudah mulai dari adanya sertifikasi TSM yang menyatakan bahwa produk Tatalogam telah memenuhi standar Amerika. Jadi kami dalam beberapa bulan kedepan akan merambah ke pasar Amerika dan Negara lainnya,” ungkap Stephanus.
Perlu diketahui, beberapa produk Tatalogam seperti genteng metal Multi Roof, Surya Roof, Sakura Roof dan baja ringan TASO sering meraih penghargaan dari berbagai instansi dan lembaga pemeringkat. Top Brand dan OCI Award adalah sebagian contoh penghargaan yang pernah didapatkan oleh produk-produk Tatalogam.
Keberhasilan Tatalogam tidak terlepas dari peran serta authorized reseller dan pelanggan yang loyal terhadap produk-produk Tatalogam. Jaringan distribusi dan pelanggan Tatalogam tersebar di seluruh Indonesia.
Terkait hal itu, salah satu distributor Tatalogam Soetedjo dari CV Multimandiri, Papua mengatakan bahwa selama ini produk baja dari PT Tatalogam tidak pernah ada keluhan.
“Kualitas terjaga, setiap tahun ada inovasi yang baru dan mutunya terjaga,” singkat Soetedjo.
Tahun 1994, Tatalogam mulai produk genteng metal pertamanya dengan merek Multi Roof. Sebagai pemegang hak paten Genteng Logam 2 Susun pada waktu itu, Multi Roof menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia.
TAGS : Impor Logam Tatalogam Impor
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/60763/Baja-Impor-Serbu-Indonesia-Tatalogam-Tak-Diam/