Ilustrasi bom meledak (Foto: Sonora)
Jakarta, Jurnas.com – PP Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terhadap tragedi bom yang terjadi di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (13/11).
Karenanya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti mendesak pihak kepolisian supaya mengusut tuntas aktor dan motif penyerangan tersebut.
“Sebaiknya polisi tidak terburu-buru membuat pernyataan yang spekulatif misalnya mengaitkan pelaku dengan kelompok jaringan tertentu. Pernyataan spekulatif bisa menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat,” kata Abdul Mu`ti.
Dalam keterangannya, Mu`ti juga menegaskan bahwa ekstrimisme akan selalu ada, baik pada kelompok agama, politik, dan suku.
“Ekstrimisme agama tidak hanya terdapat dalam Islam, tapi juga agama-agama lainnya. Walau demikian, tidak berarti ekstrimisme meningkat,” tegas dia.
Dengan demikian, Mu`ti mengimbau supaya masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya.
“Sebaiknya masyarakat bisa membantu aparatur keamanan, khususnya kepolisian, agar dapat bekerja dengan baik, serta menciptakan situasi yang kondusif,” tandas dia.
TAGS : Bom Medan PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/62394/Muhammadiyah-Ekstrimisme-Bukan-Hanya-Ada-di-Islam/