Tim penyelamat bekerja di tengah puing-puing pesawat Ukraina yang jatuh di dekat Bandara Internasional Imam Khomeini di ibukota Iran, Teheran, pada 08 Januari 2020, menewaskan semua penumpang. (Foto: IRNA)
Teheran, Jurnas.com – Kepala Divisi Aerospace Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan, Iran bertanggung jawab penuh atas jatuhnya pesawat Ukraina di dekat ibukota Teheran awal pekan ini.
Dilansir dari Press TV, Hajizadeh mengaku kaget dan ingin mati setelah diberitahu tentang masalah tersebut pada hari yang sama kecelakaan terjadi pada Rabu (8/1).
Hajizadeh mengaku langsung memberitahu pihak berwenang, tetapi tidak diumumkan secara luas karena masih menunggu penyelidikan dari Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Iran sebagaimana dipersyaratkan oleh prosedur yang ada.
“Baik IRGC maupun Angkatan Bersenjata tidak pernah berniat untuk menutup-nutupi. Kami hanya ingin memastikan masalah tersebut,” kata Hajizadeh.
Ia menambahkan bahwa penilaian lebih lanjut tentang masalah ini adalah tanggung jawab otoritas yang lebih tinggi dan peradilan. “Kami akan mematuhi setiap keputusan yang diambil oleh mereka,” katanya.
Pernyataan itu muncul setelah Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pesawat Ukraina itu ditembak jatuh secara tidak sengaja karena kesalahan manusia sebelumnya pada Sabtu (11/1).
Pernyataan itu menambahkan bahwa mereka yang terbukti bersalah akan dibawa ke pengadilan militer.
Insiden itu terjadi ketika Iran meningkatkan sensitivitas pertahanan udara karena meningkatnya aktivitas udara Amerika Serikat (AS) yang yang datang setelah ada ancaman dari AS dan komandan militer untuk menyerang Iran.
Semua 176 awak dan penumpang, 147 di antaranya adalah warga Iran, tewas dalam kecelakaan Ukraina International Airlines (UIA) yang terjadi beberapa menit setelah lepas landas dari Teheran ke Kiev.
TAGS : Kecelakaan Pesawat Boeing 737-800 Vadym Prystaiko Amir Ali Hajizadeh
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin