Paus Fransiskus (foto: Google)
Kota Vatikan, Jurnas.com – Paus Fransiskus berdoa bagi puluhan ribu korban Covid-19 dalam sebuah doa Paskah pada Minggu (12/4) kemarin langsung dari Kota Vatikan.
Paus berbicara dengan lembut di sebuah upacara yang dihadiri hanya oleh segelintir pendeta dan sekelompok kecil paduan suara di Basilika Santo Petrus.
“Bagi banyak orang, ini adalah hari Paskah yang hidup di tengah kesedihan dan kesulitan yang disebabkan pandemi, dari penderitaan fisik hingga kesulitan ekonomi,” kata Paus dilansir dari Channel News Asia pada Senin (13/4).
“Ini bukan waktu untuk perpecahan,” lanjut dia.
Menurut Paus, pertimbangan kesehatan mengharuskan kekuatan global untuk meringankan sanksi ekonomi. Pernyataan ini merujuk pada sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membebani Iran untuk mengatasi pandemi.
Dia juga menyerukan “pengurangan, jika bukan pengampunan, dari utang membebani neraca negara-negara termiskin” dan bagi negara-negara Eropa, untuk menunjukkan “solidaritas” yang sama yang mereka lakukan setelah Perang Dunia II.
“Setelah Perang Dunia Kedua, benua tercinta ini bisa bangkit kembali,” ujar Paus.
Pandemi yang mengamuk di luar gerbang Vatikan telah menewaskan lebih dari 110.000 orang, dan membuat miliaran orang terkurung di rumah mereka.
Sebagian besar dari 1,3 miliar umat Katolik di dunia terpaksa menghadiri Paskah di rumah masing-masing melalui saluran daring. Hanya segelintir gereja terbuka pada hari tersuci umat Kristen tersebut.
Dalam homilinya, paus menyerukan gencatan senjata global dan penghapusan utang untuk negara-negara termiskin. Pesannya disiarkan langsung untuk pertama kali.
Sementara di Inggris, Uskup Agung Canterbury Justin Welby, pemimpin spiritual Anglikan, merayakan misa dengan ribuan pengikut di sebuah video yang direkam dari dapurnya.
Uskup Agung Panama Jose Domingo Ulloa mengenakan masker dan sarung tangan lalu berkeliling kota dengan “popemobile”, yang digunakan selama kunjungan Paus ke negara Amerika Tengah tahun lalu.
Iring-iringan Ulloa terhenti di luar rumah sakit, ketika dia bangkit untuk memberkati yang sakit dan mereka yang sedang dirawat.
Di tempat lain, pendeta Rio de Janeiro Omar Raposo naik helikopter untuk memberkati kota Brasil dari langit.
Di tempat perlindungan Katolik terbesar di Amerika Latin, Basilika Aparecida, Sao Paulo, Brasil, Uskup Agung Orlando Brandes merayakan misa di hadapan sebuah gereja kosong, dan mendesak warga untuk mempraktikkan jarak sosial.
“Mari kita tetap di rumah, mari ikuti rekomendasi dokter kita. Itu adalah tindakan amal, pengabdian kepada kehidupan,” kata Brandes, dalam homili yang disiarkan langsung di TV dan online.
TAGS : Paus Fransiskus Hari Paskah Sanksi Ekonomi Iran Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/70483/Pesan-Paskah-Paus-Minta-AS-Hapus-Sanksi-ke-Iran/