Moving-e bukan mobil listrik berbentuk mungil nan futuristik, melainkan sebuah bus berbahan bakar hidrogen yang memuat perangkat pemasok listrik portabel Honda’ Power Exporter 9000.
Baca juga: Hyundai, CSIRO dan FMG kolaborasi produksi mobil hidrogen
Perangkat itu memakai dua jenis baterai portabel Honda, LiB-AID E500 dan Honda Mobile Power Pack (MPP).
Kedua perusahaan akan memverifikasi keefektifan sistem distribusi listrik dalam berbagai kegunaan, misalnya untuk bisnis di perkotaan.
Dalam praktiknya, bus Moving-e akan diisi daya listrik kemudian bus itu akan berpindah ke lokasi yang membutuhkan listrik.
Hal yang menjadi sorotan adalah, Moving-e dapat menggunakan bahan bakar hidrogen untuk mengisi baterai portabel maupun untuk digunakan langsung.
Moving-e dikembangkan dari bus Toyota FC yang dilengkapi tangki hidrogen bertekanan tinggi. Bus versi Moving-e dapat memuat hidorgen dua kali lebih banyak dari ukuran biasa.
Ruang kabin bus itu tidak hanya berisi kotak-kotak baterai, namun terdapat ruang istirahat yang diperlukan sebagai lokasi evakuasi sementara.
Di dalam Moving-e terdapat beberapa alat antara lain:
– Alat pengisian daya dari Toyota
– Honda’s Power Exporter 9000 portable external power output device
– Dua baterai portable Honda: LiB-AID E500 dan Mobile Power Pack (MPP)
– Alat pengisian daya khusus untuk MPP.
Baca juga: Hyundai vs Tesla, pertarungan mobil hidrogen dan listrik masa depan
Baca juga: Seoul gelar acara mobilitas hidrogen pertama di dunia
Baca juga: Toyota gandeng lima mitra China buat mobil hidogen
Pewarta: A069
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link