Penggunaan Energy Ramah Lingkungan Pengaruhi Energy Global Hingga 2050

Penggunaan Energy Ramah Lingkungan Pengaruhi Energy Global Hingga 2050

JawaPos.com – Seiring dengan bergeraknya dunia menuju karbon yang lebih rendah, sistem energi global secara mendasar akan berubah, menjadi lebih beragam, didorong oleh kebutuhan permintaan disertai meningkatnya persaingan antar jenis bahan bakar. Hal itu merupakan kemungkinan perkembangan yang terjadi pada energi global hingga 2050.

Konsumsi energi bergeser dari bahan bakar fosil, dan energi terbarukan tumbuh pesat seiring dunia terus beralih ke tenaga listrik. Langkah-langkah kebijakan yang tegas, seperti kenaikan harga karbon yang signifikan, diperlukan untuk menghasilkan pengurangan emisi yang bekesinambungan dari penggunaan energi.

Ekonom bp Energy Outlook Spencer Dale mengatakan, permintaan energi global terus berkembang, setidaknya untuk sebagian periode, hingga tahun 2050. Namun, selama perkembangan tersebut, struktur permintaan energi secara fundamental bergeser, dengan peran menurun untuk bahan bakar fosil yang diimbangi dengan peningkatan pangsa pasar untuk energi terbarukan serta peran listrik yang semakin meningkat.

“Peran energy outlook bukanlah untuk memprediksi atau meramalkan bagaimana sistem energi akan berubah seiring berjalannya waktu. Kami tidak bisa memprediksi masa depan, jika kami mencoba untuk melakukan hal itu maka semua skenario yang dibahas dalam Outlook tahun ini akan salah,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (15/9).

Menurutnya, perkiraan dengan menggunakan skenario berbeda membantu memahami kisaran ketidakpastian yang kita hadapi saat sistem energi bertransisi ke dunia rendah karbon. “Meningkatkan pemahaman kami mengenai ketidakpastian ini merupakan masukan penting untuk merancang strategi yang kokoh dan dapat bertahan ketika menghadapi berbagai kemungkinan yang kami hadapi,” tuturnya.

Ia menjabarkan, permintaan energi yang meningkat terdapat dalam tiga skenario, diantaranya, permintaan energi global tumbuh, didorong oleh peningkatan tingkat kemakmuran, dan standar hidup di negara berkembang.

Sementara, CEO bp Energy Outlook Bernard Looney mengatakan, meskipun pandemi telah secara dramatis mengurangi emisi karbon global, dunia tetap berada di jalur yang tidak berkelanjutan. Namun demikian, analisis dalam Outlook menunjukkan bahwa dengan langkah-langkah kebijakan yang tegas dan lebih banyak pilihan rendah karbon baik dari perusahaan maupun konsumen, transisi energi masih dapat dilakukan.

“Hal tersebut merupakan salah satu alasan saya tetap optimis tentang masa depan dan ini berguna dikarenakan kita semua terus berusaha untuk membuat perubahan,” ucapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link

Related Articles