JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi mengatakan, perekonomian pada kuartal III jauh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya, meski masih berada di level negatif. Perkirakannya akan berada dikisaran minus 2,9 persen sampai minus 1 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyebut, titik tengah pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran minus 1,95 persen pada kuartal-III 2020.
“Kontraksi di kuartal II sebesar minus 5,32 persen dan kemungkinan terkontraksi pula di kuartal 3 dengan kisaran minus 2,9 persen sampai dengan minus 1 persen dengan titik tengah -1,95 persen,” ujarnya dalam acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020 secara virtual, Senin (5/10).
Iskandar memaparkan, wabah Covid-19 yang menyebar hampir keseluruh negara didunia diperkirakan akan mengalami peningkatan kasus penularan. Hal itu memicu ketidakpastian bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Sebab, di Indonesia sendiri kasus angka penularan Covid-19 terus meningkat bahkan sempat beberapa kali tembus rekor perharinya.
Sehingga, pemerintah provinsi (Pemprov) Ibukota dan beberapa daerah lainnya pun menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Adapun tujuan kebijakan itu dilakukan untuk memutus rantai angka penularan, namun disisi lain membuat pertumbuhan ekonomi rendah.
Meskipun berada pada area negatif, kata Iskandar pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III-2020 mengalami perbaikan dibandingkan realisasi kuartal II yang minus 5,32 persen. Hal itu tercermin dari perbaikan PMI dan indeks keyakinan konsumen.
“Dibandingkan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan beberapa negara khususnya di Eropa dan Asia Tenggara,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link