Takt time adalah patokan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh sebuah lini untuk memproduksi setiap unit produk
Menurut keterangan yang diterima ANTARA, Minggu, penyesuaian takt time ini mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan, yakni dengan menerapkan jaga jarak antar karyawan di produksi minimal 1,5 meter demi menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan.
Penyesuaian ini juga menyebabkan kapasitas produksi mengalami penurunan, hal ini juga disesuaikan dengan permintaan pasar.
Meskipun terjadi penyesuaian produksi, ADM tetap optimis dan bersyukur dapat menjalankan operasional perusahaan dengan baik di tengah kondisi yang tidak mudah.
Hingga saat ini, Daihatsu menerapkan kebijakan bekerja dari kantor (WFO/work from office) dan bekerja dari rumah (WFH/work from home) menjadi 25 persen WFO – 75 persen WFH, yang berarti tiap karyawan Daihatsu bekerja di kantor hanya 1 minggu dalam 1 bulan selama periode PSBB.
Selain itu, ADM juga menggunakan sebuah aplikasi monitor internal untuk memastikan jarak antar karyawan saat bekerja di kantor selalu dalam batas aman, yakni minimal 1,5 meter.
Selain untuk memenuhi pasar domestik, produk rakitan ADM juga diekspor di 75 negara dengan merek Toyota, Daihatsu, dan yang terbaru pada September 2020 lalu, yaitu Mazda Bongo yang berbasis Daihatsu GranMax.
“Daihatsu tetap optimis dan bersyukur walaupun terjadi penurunan, masih dapat tetap melakukan aktivitas produksi dengan menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan dengan mengoptimalkan karyawan yang bekerja demi meminimalisir penyebaran COVID-19 di seluruh area kerja,” ujar Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Baca juga: Kapan Taft Reborn dan Rocky masuk ke Indonesia? Ini kata Daihatsu
Baca juga: Daihatsu ajak masyarakat paham pentingnya transmisi otomatis mobil
Baca juga: Dampak pandemi, kapasitas produksi Daihatsu turun tahun ini
Pewarta: A087
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link