Kata Erick, Presiden Ingin Genjot Program Padat Karya Pulihkan Ekonomi

Kata Erick, Presiden Ingin Genjot Program Padat Karya Pulihkan Ekonomi

JawaPos.com – Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menjabarkan bahwa kesehatan menjadi perhatian utama pemulihan ekonomi nasional (PEN). KPCPEN mempunyai tiga fokus utama yang meliputi program Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia tumbuh.

Selain itu, ada bantuan kredit dan subsidi bunga untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Erick menyebutkan bahwa sebenarnya program subsidi tersebut sudah berjalan, tetapi akan terus dievaluasi.

“Pak Presiden juga ingin mendorong peningkatan program padat karya. Beberapa program strategi nasional yang ada pada sejumlah kementerian diarahkan menjadi padat karya,” tambahnya belum lama ini.

Dalam menyukseskan program subsidi, Erick juga menggandeng pengusaha untuk melakukan pengawasan penyaluran subsidi gaji Rp 600 ribu untuk karyawan non-BUMN dan non-PNS. Dalam hal itu, Erick telah melakukan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk memastikan pengawasannya. Apalagi, nilai yang dikucurkan untuk subsidi gaji itu mencapai Rp 37,8 triliun.

“Saya yakin, Kadin ingin program ini sukses untuk membantu karyawan yang selama ini terdampak Covid-19,” ujarnya. Secara umum, Erick memprediksi bahwa stabilitas ekonomi akan pulih pada kuartal I 2022.

Sementara itu, Menkominfo Johnny G. Plate menyampaikan rencananya untuk memasang berbagai perangkat untuk memperkuat jaringan dan akses internet di rumah sakit (RS), puskesmas, serta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Tujuannya adalah memperkuat layanan dan penanganan Covid-19.

“Layanan akses internet ini akan mencakup rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang belum memiliki akses internet atau yang sudah tersedia, tetapi kualitasnya belum memadai,” papar Johnny.

Berdasar data sampai 31 Desember lalu, ada 2.877 RS dan 10.134 puskesmas di seluruh Indonesia. Dari total 13.011 fasyankes tersebut, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mengidentifikasi sekitar 3.126 fasyankes yang membutuhkan optimalisasi layanan internet.

Dari 3.126 titik tersebut, BAKTI Kominfo telah menyediakan akses internet di 226 titik fasyankes. Pada 2020, melalui kerja sama dengan KPCPEN, BLU BAKTI Kominfo akan melakukan percepatan layanan internet pada 2.192 fasyankes. Sementara itu, akses internet untuk 708 fasyankes sisanya akan diselesaikan tahun depan.

“Penyediaan akses internet di seluruh fasyankes selesai pada kuartal I 2021,” ungkap Johnny.

 

Editor : Estu Suryowati

Reporter : (agf/tau/wir/c12/hep)


Credit: Source link

Related Articles