JawaPos.com – Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna mencegah penyebaran Covid-19 saat libur panjang di akhir Oktober mendatang. Mengingat, cuti bersama Rabu (28/10), lalu libur Maulid Nabi pada Kamis (29/10) dan Jumat (30/10).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sesuai arahan presiden, cuti bersama dan hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW akan tetap dilaksanakan.
“Jadi tidak ada perubahan. Namun yang berkaitan dengan upaya kita untuk menanggulangi wabah Covid-19, Bapak Presiden sudah menyampaikan supaya kegiatan libur dan cuti bersama ini jangan sampai nanti menjadi faktor menaiknya angka kasus dan juga peningkatan masalah Covid-19,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (21/10).
Ia menyebut hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebijakan di masing-masing daerah akan langsung dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) bertanggung jawab dalam penanganan masalah kesehatan terkait Covid-19.
“Nanti Kepala BNPB sebagai Ketua Satgas Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi juga akan bertanggung jawab menyampaikan kepada publik, terutama yang berkaitan dengan masalah keadaan penanganan Covid-19 yang paling mutakhir,” ucapnya.
Seraya menanggapi, Mendagri Tito Karnavian melihat ada kecenderungan masyarakat akan melakukan perjalanan seperti pulang kampung atau berlibur ke tempat wisata.
Tito mengindikasikan bahwa masyarakat kemungkinan juga akan mengambil cuti pada Senin (26/10) dan Selasa (27/10) lalu berlanjut pada Sabtu (31/10) dan Minggu (1/11). Itu berarti masa liburan di akhir Oktober menjadi lebih lama.
“Seperti disampaikan Pak Menko PMK, mobilitas pergerakan masyarakat ini bisa menimbulkan penularan. Perlu kita waspadai bersama agar liburan ini tidak menjadi media penularan sehingga ada beberapa hal yang perlu kita lakukan bersama,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang berada di zona merah untuk tidak bepergian dan lebih baik mengisi waktu berlibur di rumah dengan kegiatan yang bermanfaat. Andai pun terpaksa keluar, mereka harus memastikan diri bebas Covid-19 dengan hasil tes PCR negatif.
“Sehingga yakin bahwa dalam keadaan negatif, jangan sampai terjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah,” tegasnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link