JawaPos.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, pada periode Juli-September atau kuartal-III 2020, realisasi investasi mencapai Rp 209 triliun. Angka ini tumbuh 1,6 persen dibanding periode sama tahun lalu, dan tumbuh 8,9 persen dibandingkan kuartal-II 2020.
“Kita lihat di kuartal ketiga realisasi investasi kita itu sebesar Rp 209 triliun,” ujar Kepala BPKM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (23/10).
Secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun atau 74,8 persen dari target investasi 2020 sebesar Rp 817,2 triliun. Target ini telah mengalami koreksi karena pandemi Covid-19.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 886,1 triliun. Adapun realisasi PMDN pada tiga kuartal pertama mencapai Rp 309,9 triliun atau 50,7 persen, sedangkan realisasi PMA mencapai Rp 301,7 triliun atau 49,3 persen.
“Izinkan saya menyampaikan kepada teman-teman bahwa masa kritis realisasi investasi kita di 2020 pada era pandemi Covid-19 itu sudah terlewatkan,” ucapnya.
Seperti diketahui, realisasi investasi pada kuartal-II 2020 sebesar Rp 191,9 triliun. Lalu akumulasi realisasi investasi Januari hingga Juni atau semester I-2020 sebesar Rp 402,6 triliun. Angka tersebut baru 49,3 dari target Rp 817,2 triliun.
“Pertumbuhan realisasi PMA sudah mulai mengalami peningkatan sekalipun belum terlalu maksimal dan hampir berimbang dengan PMDN. Artinya, kuartal-III ini momentum untuk naik setelah kuartal-II turun,” tuturnya.
BKPM mencatat, terdapat lima sektor utama yang realisasi investasinya menggeliat yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri logam dasar; barang logam bukan mesin dan peralatannya; listrik, gas, dan air; serta konstruksi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Adapun sebarannya, realisasi investasi tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur dan Riau. Sementara lima negara asal investor utama sepanjang Juli-September 2020 yakni Singapura, Tiongkok, Jepang, Hongkong dan Belanda.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link