UPAYA mendukung mewujudkan gerakan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Jembrana, panen raya perdana jagung di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya. Selasa (27/10).
Panen raya perdana ini dipimpin langsung Bupati Jembrana, I Putu Artha secara simbolis. Hadir pula Wakapolres Jembrana, Kompol Pius X Febri Aceng Loda, perwakilan dari TNI, Setda kabupaten Jembrana, I Made Sudiada, para Asisten dan Kepala OPD terkait serta Kelompok Tani di Kecamatan Melaya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak. Bupati Artha mengaku bahwa sektor yang paling bisa diandalkan di tengah pandemi Covid-19 tak lain adalah sektor pertanian.
Menurutnya, sektor pertanian tetap bisa unggul, kala sektor usaha lain terpukul karena pandemi ini. Ia juga mengakui bahwa jagung betras 7 ini sangat lebih unggul dilihat dari hasilnya.
“Jagung betras ini sangat luar biasa mulai dari rasanya yang manis, batang yang kokoh, tongkol besar dan tahan bulai serta kalau di lihat dari hasilnya sangat luar biasa,” kata Artha
Artha juga mengatakan, kebutuhan akan pangan merupakan sektor penting di tengah pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia. Dan apa yang dilakukan kemarin adalah panen raya perdana dari Betras 7 berupa jagung yang sangat luar biasa.
“Itu merupakan bagian dari surprise bagi kami sebagai pimpinan daerah yang sudah banyak dibantu dari betras 7 ini kepada kelompok-kelompok petani yang ada di Kabupaten jembrana khususnya di kecamatan melaya ini. Saya ucapkan banyak-banyak terimakasih kami tidak ngomong tanpa fakta akan tetapi apa yang sudah kita lihat bersama- sama panen yang luar biasa dan juga jagungnya sangat luar biasa manisnya. betras 7 ini bener-bener sangat membantu petani yang ada di wilayah kabupaten jembrana khususnya yang ada di kecamatan melaya,” ujar Artha.
Dengan total lahan yang dilakukan panen raya kurang lebih 75 Are dan dapat menghasilkan 19,9 ton jagung Betras 7. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, I Wayan Sutama mengatakan panen itu merupakan yang perdana dalam program ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19 yang digalakkan pemerintah daerah.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan petani yang sudah melakukan hal-hal positif di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Kita harus bertahan dengan sumber daya alam yang ada di daerah kita,” katanya.
Sutama menjelaskan program ketahanan pangan akan terus berlanjut. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan lahan-lahan yang dimiliki untuk menanam sesuatu yang bermanfaat di tengah pandemi Covid-19.
Ia juga mengajak masyarakat lebih giat memanfaatkan potensi sumber daya alam sehingga tidak hanya terfokus pada satu jenis tanaman atau komoditas. “Daerah kita ini luas dan subur, apa saja yang kita tanam tumbuh. Jadi mari menanam, mari menanam untuk menunjang program ketahanan pangan,” ujarnya (Adv/Balipost)
Credit: Source link