Ini Alasannya, Klungkung Patok Target PAD 2021 Lebih Tinggi dari Tahun Ini

Ini Alasannya, Klungkung Patok Target PAD 2021 Lebih Tinggi dari Tahun Ini
Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pandemi Covid-19 telah mengganggu pertumbuhan ekonomi daerah. Semua upaya difokuskan menghadapi dampak pandemi. Namun, Klungkung tetap optimis menatap tahun depan dengan memasang target PAD cukup tinggi.

Eksekutif merancang PAD dalam APBD 2021 sebesar Rp 268,12 miliar. Angka ini naik dari target PAD dalam APBD Induk 2020 mencapai Rp 248 miliar. Yang kemudian direvisi setelah refocusing anggaran karena pandemi menjadi Rp 217 miliar.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, usai hadir membacakan pidato nota pengantar Ranperda tentang APBD 2021 dalam rapat paripurna pembahasan APBD Induk 2021 di Ruang Sabha Nawa Natya, DPRD Klungkung, Senin (9/11), mengaku tetap optimis. PAD tetap dirancang naik walaupun masih dalam situasi pandemi.

Kalau pun pada saat tahun depan situasinya masih seperti ini, ditegaskan akan melakukan evaluasi kembali pada saat itu. PAD dalam APBD 2021 dirancang meningkat sebesar Rp 19,49 persen atau sebesar 7,84 persen dari APBD Induk 2020.

Ada sejumlah alasan kenapa pihaknya tetap menaikan capaian PAD. Pertama, menyadari situasi bahwa tren penularan COVID-19 sudah mulai menurun. Itu terlihat jelas dari data.

Apalagi kabar baik mengenai sudah adanya vaksin, semakin menambah optimis eksekutif. “Mau sampai kapan kita bersembunyi menghadapi situasi ini. Saya yakin negara pun tidak akan kuat bila harus terus bersikap seperti ini. Menahan diri untuk bekerja,” ujar Bupati Suwirta.

Selain itu, sebagai antisipasi, belanja tak terduga juga dinaikkan dari Rp 500 juta dalam APBD Induk 2020 menjadi Rp 5 miliar dalam APBD Induk 2021. Pihaknya mengaku harus menyiapkan segala kemungkinan, belajar dari peristiwa tahun ini.

Kalau memang terjadi dampak bencana seperti COVID-19 lagi, pemerintah sudah siap dengan anggaran dari pos anggaran tak terduga. Salah satu fokus eksekutif pada 2021 adalah menuntaskan dampak yang ditimbulkan akibat COVID-19. Terutama untuk memulihkan sektor ekonomi dan meningkatkan kembali daya beli masyarakat.

Selain itu, juga merealisasikan program padat karya, melahirkan wirausaha baru hingga membangun infrakstruktur. Hibah juga dilanjutkan, setelah sempat terpangkas, karena anggarannya harus direfocusing untuk penanganan COVID-19. Termasuk program ngaben massal. Bahkan, rencana pembangunan MPP (Mall Pelayanan Publik) juga pasti dilanjutkan tahun depan dengan anggaran Rp 35 miliar. (Bagiarta/balipost)

Credit: Source link

Related Articles