JawaPos.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut kontribusi bisnis ritel bagi pertumbuhan ekonomi tetap tinggi di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah akan terus mendorong agar bisnis ritel tetap tumbuh. Itu juga bertujuan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan bahwa kontribusi bisnis ritel dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 positif. Jika melihat sumbangsihnya bagi produk domestik bruto (PDB), kontribusi ritel dari sisi perdagangan mencapai 12,83 persen. Sementara itu, kontribusi dari sisi konsumsi berkisar 57,31 persen.
Selama lima tahun terakhir, lanjut Agus, sektor perdagangan selalu berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap PDB. Sementara itu, konsumsi selalu memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB. Melihat daya tahan ritel pada masa pandemi ini, pemerintah yakin ritel bisa mengerek pertumbuhan ekonomi nasional.
“Berbagai upaya kami lakukan untuk menjaga kinerja sektor ritel selama pandemi. Di antaranya, dengan usulan pemberian stimulus ekonomi untuk sektor ritel, pembukaan aktivitas perdagangan dengan protokol kesehatan yang ketat, dan dukungan terhadap transformasi digital,” papar Agus Jumat (13/11).
Menurut dia, pemerintah juga telah memberikan insentif untuk bisnis ritel. Yakni, insentif pajak. Dengan insentif pajak, beban pengeluaran pelaku usaha ritel berkurang sehingga dapat menjaga arus kas perusahaan. Agus juga menekankan pentingnya transformasi digital pada sektor ritel.
“Dengan niaga elektronik, pelaku ritel dapat menjangkau konsumen dalam skala yang lebih luas, bukan hanya di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri.”
Agus berharap Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dapat terus meningkatkan perannya sebagai mitra pemerintah. Terutama menjaga stabilitas harga dan pasokan serta membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program kemitraan.
Sementara itu, terkait dengan upaya kemitraan dengan pengusaha kecil, Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengklaim bahwa sebanyak 35 persen produk ritel modern merupakan produk UMKM. Mulai makanan dan minuman (mamin), pakaian, aksesori, hingga kosmetik.
“Ke depannya, Aprindo terus memperaiki kemitraan dengan UMKM. Semua peritel menjaga kebersamaan dengan UMKM untuk bisa maju bersama,” pungkas Roy.
PERTUMBUHAN INDUSTRI RITEL NASIONAL
Tahun | Pertumbuhan
2017 | 3,7%
2018 | 9%
2019 | 8,5%
2020 | 3–3,5%*
*) prediksi
Sumber: Apindo
Credit: Source link