JawaPos.com – Usai libur panjang dan cuti bersama pada akhir Oktober lalu, ternyata memicu kenaikan jumlah kasus dan pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta. Karena itu, para dokter yang bertugas di sana memohon kepada masyarakat agar selalu mendukung upaya keras dan pengorbanan perjuangan tenaga kesehatan dengan wajib mematuhi protokol kesehatan 3M yakni wajib menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun.
Koordinator RS Darurat Wisma Atlet Tugas Ratmono menjelaskan ada kenaikan jumlah pasien di Wisma Atlet sebagai sumbangan pasca libur panjang. Yaitu di tower 6 dan 7, hunian naik dari 32 persen menjadi 53,8 persen. Meski belum melonjak seperti September lalu yang mencapai 90 persen, namun Tugas mengingatkan agar lonjakan tak terus meningkat.
’’Memang belum setajam 90 persen seperti angka September. Makanya kami ingatkan agar masyarakat wajib mematuhi protokol 3M,’’ tegasnya dalam konferensi pers, Minggu (15/11).
Lalu di flat isolasi mandiri di Wisma Atlet, kata dia, ada kenaikan 10 persen dari 17 persen menjadi 27 persen. Ini juga dikaitkan sebagai dampak dari libur panjang. ’’Supaya peningkatan tak tinggi kami berharap masyarakat untuk selalu menjaga, jangan sampai tertular maupun menularkan. Selalu disiplin protokol 3M. Itu yang kami harapkan. Khususnya RS darurat ini bisa lakukan dan tangani dengan baik agar kasus tak meningkat,’’ tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu tenaga kesehatan di RS Darurat Wisma Atlet dr. Efriadi Sp.P. Dirinya menyesalkan angka kasus Covid-19 pascaliburan mengalami kenaikan. Menurutnya, dirinya juga memiliki keluarga dan belum bertemu berbulan-bulan. Maka dari itu, masyarakat diharapkan menghargai pengorbanan para tenaga medis dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 3M.
’’Saya juga berbulan-bulan nggak ketemu keluarga saya di Sumatera. Sekarang kita lihat, setelah liburan tiba kasus meningkat. Ini menyulitkan bagi kami para dokter yang bekerja. Selama ini kami berharap tentunya di luar sana, masyarakat patuh terapkan protokol kesehatan. Jangan sampai ikuti acara yang nggak penting, ikut kerumunan malah memicu penularan,’’ ungkap dr. Efriadi. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link