Label KAMI Hadirkan 13 Koleksi Batik dan Anyaman Dayak di Panggung JFW

Label KAMI Hadirkan 13 Koleksi Batik dan Anyaman Dayak di Panggung JFW

JawaPos.com – Tahun ini, para desainer tanah air sudah menyiapkan koleksi istimewa untuk perhelatan mode tahunan Jakarta Fashion Week (JFW). Dengan konsep yang berbeda di tengah pandemo Covid-19, tak menyurutkan semangat para desainer. Kami, salah satu merek modest fashion Indonesia, turut serta meramaikan JFW dengan membawakan koleksi terbarunya secara virtual.

Sebagai salah satu brand di bawah naungan Indonesia Fashion Forward, Kami berusaha memahami bahwa dunia mode belum bisa mengadakan pagelaran fashion show seperti biasanya. Namun, konsep baru ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Kami.

“Mudah-mudahan keterbatasan ini bisa memberikan pengalaman baru bagi fashion enthusiast dalam menikmati fashion show Kami,” ungkap Direktur dan salah satu founder Kami Istafiana Candarini, dalam webinar, Selasa (24/11).

Pada Jakarta Fashion Week tahun ini, Kami juga membawakan koleksi yang berbeda. Bertahun-tahun sebelumnya membawakan koleksi yang terinspirasi dari budaya Korea, kali ini Kami membawakan serangkaian koleksi yang terinspirasi dari seni dan kerajinan khas Indonesia, yakni batik dan anyaman.

Koleksi mereka diberi nama BANDHA. Yaitu koleksi yang terinspirasi dari gagasan tentang bagaimana batik, sebagai salah satu teknik pembuatan tekstil yang dilestarikan secara turun temurun, membuat batik layak disebut sebagai harta nasional. Penamaan BANDHA sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti ‘harta karun’.

“Koleksi ini menonjolkan beberapa motif batik ternama yang dibalut dengan desain yang disederhanakan, diantaranya motif Kawung dan Parang Klitik. Selain itu ada juga motif yang terinspirasi dari anyaman dari Suku Dayak, Kalimantan. Kami menggabungkan kedua motif tersebut menjadi satu koleksi,” ungkap Creative Director dan salah satu founder Kami
Nadya Karina.

Motif kawung memiliki makna yang dalam, yakni mengontrol keinginan diri dan mengingatkan kita kepada Sang Pencipta. Sementara motif Parang Klitik mengandung makna perilaku yang halus dan bijaksana.

“Koleksi ini juga membawa Kami.untuk menciptakan desain karya khas Kami. Dengan motif yang terinspirasi oleh visual dari batik. BANDHA adalah tentang apresiasi yang sederhana namun besar atas kebanggaan yang kami bawa untuk Indonesia,” tambah Karin.

Detail Koleksi BANDHA

Dibawakan dalam 13 look yang terdiri dari atasan, celana, rok, luaran serta dress. Dalam koleksi ini, Kami mengeluarkan looks yang flowy, dengan siluet lebar dan pemakaian material bahan yang ringan. Koleksi yang memiliki siluet oversized ini, menciptakan look yang bervolume untuk setiap modelnya.

Koleksi BANDHA menggunakan bahan premium, dihiasi dengan pleats dan embroidery untuk detailnya. Kami mencoba menggabungkan motif yang terinspirasi dari batik dan anyaman khas Indonesia, ke dalam koleksi dengan tampilan yang modern.

“hal ini memberikan kesan dari koleksi sebagai fashion kontemporer,” jelas Karin.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link

Related Articles