Mobil mini tersebut dibuat untuk mendukung pasien muda yang dalam perawatan di rumah sakit, dan tahap awal dipercontohkan di Rumah Sakit Anak SJD Barcelona di Spanyol sebagai bagian dari proyek ‘Little Big e-Motion’.
Baca juga: Cara merawat mobil listrik, dari servis hingga suku cadang
EAVC adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mengoptimalkan lingkungan kendaraan berdasarkan informasi baik dari dalam maupun luar kendaraan, kata Hyundai dalam pernyataan resminya, dikutip Selasa.
Hyundai Motor Group memimpin pengembangan teknologi generasi mendatang ini, sebagai bagian dari kolaborasi penelitian akademis dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Media Lab.
Teknologi EAVC memantau ekspresi wajah, detak jantung, dan detak pernapasan, serta menggabungkan pembacaan ini dengan input dari kendaraan termasuk kecepatan, akselerasi, kebisingan, dan getaran.
Teknologi tersebut kemudian memproses data menggunakan pembelajaran mesin untuk mengoptimalkan lingkungan kendaraan dan secara aktif mengontrol sistem kendaraan seperti pencahayaan, iklim, musik, dan wewangian.
EVAC adalah jantung dari proyek ‘Little Big e-Motion’ Hyundai. Dilengkapi dengan teknologi ini, mobil mini ini akan digunakan untuk mendukung perawatan pasien muda di rumah sakit.
Hyundai mendonasikan EV satu-satunya ini ke rumah sakit SJD di Barcelona di mana ia akan digunakan untuk mendukung mobilitas pasien muda dari tempat tidur rumah sakit ke ruang perawatan, yang dianggap sebagai salah satu perjalanan paling menegangkan bagi anak-anak.
“Kami ingin teknologi kami membantu meningkatkan kehidupan pelanggan kami di berbagai ruang mobilitas di luar jalan raya,” kata Jinmo Lee, Senior Research Engineer di Hyundai Motor yang memimpin proyek tersebut.
Mini EV yang dilengkapi EAVC berinteraksi dengan ‘pengemudi’ mudanya melalui lima teknologi utama: Sistem Pengenalan Emosi Wajah, Sabuk Latihan Pernapasan, Sensor Pemantauan Denyut Jantung, Pencahayaan Adaptif Emosi, dan Dispenser Aroma Adaptif Emosi.
Sistem Pengenalan Emosi Wajah menggunakan kamera di depan kursi untuk mengidentifikasi emosi anak secara real-time. Sabuk Latihan Pernapasan membungkus tubuh dan kantong udaranya memberikan tekanan lembut untuk membantu meredakan kecemasan dan memungkinkan pernapasan lebih stabil, sedangkan akselerometer, Sensor Pemantauan Denyut Jantung, mengukur detak jantung dan detak pernapasan.
Hyundai berharap dapat memperluas penggunaan teknologi generasi mendatang ini pada perangkat mobilitas di masa mendatang untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan pengemudi.
Baca juga: Kembangkan ekosistem kendaraan listrik, langkah strategis Pertamina
Baca juga: Pemerintah ajak Tesla berinvestasi di Indonesia
Baca juga: Lima kendaraan listrik yang pernah terbakar
Pewarta: S026
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link