YOGYA, KRJOGGJA.com – Materi yang disampaikan narasumber yang kompeten dalam FGD Seri ke-12, kerjasama KR dan Satgas Covid-19 sangat bermanfaat untuk pembuatan kebijakan pemerintah dengan dukungan kolaborasi dan sinergi masyarakat. Tahun 2021 disambut optimis dengan harapan kebijakan bisa berubah seiring melemahnya Covid-19 juga tersedianya vaksin.
“Kami sependapat dengan narasumber kalau kran mobilitas harus tetap dibuka dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat, Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) , mengingat kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir,” tutur Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Ir Aris Riyanto MSi.
Aris menegaskan di masa AKB, Disperidag DIY mendukung daya saing industri dengan meningkatkan nilai tambah dengan teknologi, “Perdagangan dengan meningkatkan ekspor. Yang menggembirakan perdagangan Luar Negeri DIY bisa melampaui 2019 yang total ekspornya USD 370 juta, dibanding per November 2020 yang sudah mencapai USD 375 juta,” jelasnya menyebut ada 377 eksportir dari DIY skala mikro/kecil, menengah dan besar. Hal ini menunjukka PDRB yang bagus dengan produksi barang dan jasa yang laku dijual bila daya beli ada. “Mampu melewati tahapan recovery dan memasuki tahap stabilisasi dengan pertumbuhan dan keberadaan vaksin,” ujarnya.
Di masa pandemi keluhan mahalnya sewa kontainer oleh pelaku usaha ekspor mendapat perhatian dan dicari pemecahan sebagai tanggung jawab negara atau BUMN. “Eksportir biaya mahal kita cari solusi seperti disampaikan narasumber (Buntoro) dengan membentuk struktur yang kuat, karena pandemi ini menghantam sektor sekunder dan tersier, seperti pariwisata misalnya, ” ujarnya.
Credit: Source link