JawaPos.com – Viral di media sosial uang jutaan rupiah yang dikumpulkan dan sengaja ditabung di rumah hancur dimakan rayap. Dalam postingan video tersebut ditampilkan kondisi uang kertas yang telah hancur dimakan rayap. Uang yang ludes dimakan rayap senilai Rp 15 juta. Uang itu sudah sekitar tiga tahun disimpan di bawah kasur.
Saat ditukar ke bank, uang yang kembali nominalnya tentu saja berubah karena kondisinya rusak. Kejadian itu dikisahkan lewat unggahan video akun TikTok @cheetoss227 yang memperlihatkan sejumlah uang hasil tabungannya selama tiga tahun lebih dan disimpan di bawah kasur.
Menanggapi kejadian itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan itu menjadi pembelajaran yang sangat berarti. LPS berharap sebaiknya masyarakat menyimpan uang di bank.
“Apalagi uangnya cukup besar yakni Rp 15 juta, sebaiknya disimpan di bank. Sayang sekali uang yang tadinya akan digunakan untuk merenovasi rumah, kini dimakan rayap dan tidak bernilai lagi,” sebut Sekretaris Lembaga LPS Muhamad Yusron dalam keterangannya, Kamis (7/1).
Yusron menjelaskan menabung uang di bank sangat aman dan uangnya bisa diambil kapan saja. Menabung di bank dijamin oleh LPS dan jika bank tersebut bangkrut pihaknya akan menjaminnya.
“Menabung di bank dijamin oleh kami LPS, dengan maksimal tabungan Rp 2 miliar. Jadi kalau banknya bangkrut atau ditutup, kami yang akan jamin, pastinya lebih aman,” tuturnya.
Meski tempat tinggal jauh dari kantor bank, Yusron berharap masyarakat tetap bisa menabung di bank. Menabung di rumah memiliki risiko sangat banyak.
“Bisa dimakan rayap uangnya, seperti kejadian di Sulawesi Tenggara. Bisa juga kebakaran atau dicuri, jadi sangat riskan menabung di rumah,” ucapnya.
Saat ini, menurut Yusron, jumlah bank yang ada di Indonesia mencapai 110 bank umum dan 1.700-an Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Seluruh Bank yang beroperasi di wilayah Indonesia dijamin LPS sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Jadi masyarakat bisa pilih bank-bank itu untuk menabung uangnya. Lebih baik jauh, tapi aman, dibanding menabung di rumah yang banyak risikonya,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link