Foto ini dirilis kantor berita negara Korea Utara pada 30 Agustus 2017, saat melepas rudal balistik jarak jauh Hwasong-12, yang mengudara di atas Jepang sehari sebelumnya (Yonhap)
Jakarta – Menjelang kunjungannya ke Jepang dan Korea Selatan, Jens Stoltenberg mengatakan rudal Korea Utara kini mengincar Eropa, yang berati menempatkan anggota NATO dalam bahaya. Meski begitu, ia mengatakan, aliansi militernya memiliki kemampuan menanggapi ancaman apapun.
“Kami menyadari, Eropa juga kini jadi incaran rudal Korea Utara, dan negara-negara anggota NATO sudah dalam bahaya,” kata Sekretaris Jenderal North Atlantic Treaty Organization (NATO) Stoltenberg, dilansir RT, Senin (30/10).
“NATO telah melindungi negara-negara anggotanya dari ancaman rudal balistik melalui pencegahan, namun diperlukan upaya diplomatik untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut,” tambahnya.
“NATO memiliki kemampuan dan tekad menanggapi ancaman dan agresor apapun,” jelasnya dalam sebuah wawancara terpisah dengan Jiji Press yang diterbitkan pada Minggu (29/10). Namun menekankan bahwa aliansi militer tidak menginginkan perang. “Tidak ada sekutu NATO dan NATO sendiri tidak menginginkan perang, sebab itu akan menjadi bencana.”
Stoltenberg akan mengunjungi Jepang pada Senin hingga Selasa di mana ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Menteri Pertahanan Itsunori Onodera. Kepala NATO juga akan mengunjungi pangkalan angkatan laut Jepang di Yokosuka sebelum melakukan perjalanan ke Korea Selatan.
NATO tidak terlibat langsung dalam upaya menyelesaikan krisis Korea Utara yang sedang berlangsung, namun aliansi tersebut sepenuhnya mendukung sekutunya di wilayah tersebut, dan Amerika Serikat berjanji untuk melindungi.
Untuk diketahui, pelindung anti rudal NATO, yang saat ini dikembangkan di bawah arahan Amerika Serikat, dilaporkan dirancang untuk melindungi negara-negara Eropa dari ancaman seperti yang disuarakan oleh Stoltenberg oleh negara-negara seperti Korea Utara dan Iran. Perisai rudal tersebut menggunakan jaringan radar yang mammpu melacak ancaman potensial di atmosfer, sebelum diluncrukan.
Tahun lalu, NATO secara resmi mengumumkan basis pertahanan rudalnya di Deveselu, Rumania untuk beroperasi, diikuti membangun perisai di Eropa Timur yang pertama kali diumumkan oleh George W. Bush pada 2007. Bersamaan dengan kedatangan Rumania secara online, NATO memulai pembangunan di pangkalan lain di Polandia, yang akan melengkapi segmen perisai Eropa Timur pada 2018.
Moskow lama menolak rencana perisai rudal di Eropa, bersikeras bahwa ancaman Korea Utara hanyalah dalih, dan bahwa tujuan sebenarnya dari sistem semacam itu adalah untuk menetralisir tujuan nuklir Rusia. Sementara, China menganggap perluasan anti rudal Amerika Serika di kawasan Asia Pasifik hanya menimbulkant ancaman terhadap keamanan nasionalnya sendiri dan keseimbangan kekuasaan yang rapuh di wilayah tersebut.
TAGS : NATO Korea Utara Rudal Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24014/NATO-Eropa-Jadi-Incaran-Rudal-Korut/