Permasalahan yang terjadi pada Honda ini disebabkan efek negatif dari adanya wabah virus corona, yang menyebabkan terjadinya kemacetan di berbagai pelabuhan, kekurangan microchip dan cuaca musim dingin yang parah selama beberapa tahun terakhir. Sehingga perusahaan akan menutup hingga 22 Maret mendatang.
Kendati demikian, Perusahaan otomotif asal Jepang, enggan berkomentar untuk menentukan volume kendaraan yang terkena dampak dari pentupan sementara pabrik mereka yang berada di AS dan Kanada.
“Tim pembelian dan produksi sedang bekerja untuk membatasi dampak dari situasi ini,” kata juru bicara Honda, yang dikutip dari Reuters, Rabu.
Honda juga mengatakan bahwa waktu dan lamanya penyesuaian produksi dapat berubah-ubah, karyawan pekerja Honda juga tetap bekerja di pabrik yang terkena dampak.
Baca juga: Penjualan Honda New CR-V naik 21 persen, Brio tetap terbanyak
Baca juga: Piaggio, KTM, Honda dan Yamaha tandatangani kesepakatan Baterai Swap
Baca juga: Honda, Yamaha, KTM, Piagio bahas standar baterai motor listrik
Pewarta: KR-CHA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link