JawaPos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin fokus memprioritaskan vaksinasi lansia selama bulan April-Mei ini di tengah keterbatasan jumlah vaksin di Indonesia. Setidaknya Indonesia menghadapi dua tantangan yakni vaksin AstraZeneca yang diembargo India lantaran ada lonjakan kasus di India dan tantangan lainnya yakni mesin produksi Sinovac di Biofarma sedang dalam tahap cleansing (pembersihan). Maka dengan jumlah yang terbatas, penting untuk menentukan skala prioritas yakni lansia.
Menurut Menkes Budi pada bulan April ini Biofarma akan melakukan regular maintanance pabrik yang rutin dilakukan setiqap 6 bulan. Sehingga pada April ini memang produksi vaksin berada di titik rendah.
“Itu sebabnya kami di April agak mengurangi laju vaksinasi, karena memang ada embargo AstraZeneca dan produksi Biofarma juga sedang rendah,” katanya dalam rapat kerja DPR, Kamis (8/4).
Baca Juga: Menkes Sebut Akibat Embargo Kedatangan 100 Juta Dosis Vaksin Seret
“Sehingga jika suntiikan kami kapasitasnnya 500 ribu dosis per hari, 9 juta itu akan habis tidak sampai 20 hari. Bahkan 18 hari mungkin sudah habis, padahal April 30 hari. Itu sebabnya kenapa kami agak perlambat laju vaksinasinya,” lanjutnya.
Lalu mengapa lansia yang dipritoritaskan? Menkes Budi menilai April-Mei menjelang Lebaran justru lansia akan banyak dikunjungi keluarga yang lebih muda. Jika belum divaksinasi Covid-19, mereka akan rentan terinfeksi.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link