Abdul Muhaimin Iskandar
Jakarta – Tidak ada yang aneh dengan perbedaan. Sebab perbedaan berusia lebih tua dibandingkan dengan sejarah peradaban manusia.
Karena itu, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengajak masyarakat menikmati perbedaan. Bahkan, kata Muhaimin, perbedaan bisa jadi inspirasi untuk menciptakan humor yang sehat.
“Padahal Piagam Madinah menyatakan bahwa yang harus dimusuhi bukan orang yang berbeda, tapi penguasa yang zalim. Jadi sudah jelas kan siapa yang harus menjadi teman dan lawan?” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini di hadapan mahasiswa yang memadati Ballroom Theatre Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (17/11).
Cak Imin mengatakan dari pada sibuk mencela perbedaan, lebih baik seluruh pihak fokus memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Menurutnya, sampai saat ini ekonomi Indonesia masih timpang.
“Lihat laporan Bank Dunia 2015 yang menempatkan Indonesia sebagai juara ke-3 paling timpang sedunia, di bawah Rusia dan Thailand. Sementara 1 persen orang terkaya Indonesia hartanya setara dengan 50,3 persen kekayaan nasional,” ujarnya.
Di saat sebagian masyarakat sibuk dengan masalah perbedaan, ada 93 juta hektar tanah dari 191 juta hektar yang dikuasai oleh pemodal swasta dan asing. Sisanya baru dikeroyok bersama hampir 35 juta petani gurem dan menengah.
“Ayolah kita kerja sama mengatasi kegawatan ketimpangan ini. Meskipun kita berbeda, toh secara ekonomi nasib kita kurang lebih sama. Kita perlu solidaritas bukan saling marah. Pak Jokowi sedang berusaha. Kalau ada yang masih kurang, ayo kita ingatkan. Kalau ada yang positif, mari kita apresiasi,” tutup Cak Imin.
TAGS : PKB Muhaimin Iskandar Cak Imin Pemilu 2019
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24927/Cak-Imin-Ajak-Masyarakat-Rileks-Hadapi-Perbedaan/