Bendera kebangsaan China (L) dan Amerika Serikat (R)
Berijing – Pemerintah China mengatakan, butuh usaha ekstra untuk menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara melalui dialog setelah Donald Trump memasukkan kembali nama Pyongyang sebagai negara yang mensponsori terorisme.
Hal itulah yang membuat Beijing kewalahan untuk mengakhiri kebuntuan tersebut. Beberapa analis memperingatkan, penunjukan teror tersebut dapat menyulut ketegangan lebih lanjut.
“Kami masih berharap semua pihak terkait berkontribusi untuk mengurangi ketegangan. Pihak terkait harus memilih jalur yang benar untuk menyelesaikan konflik di semenanjung Korea melalui dialog dan konsultasi,” kata juru bicara kementerian luar negeri China, Lu Kang.
Pemerintah China mendorong pendekatan jalur ganda yang mengharuskan Amerika Serikat membekukan latihan militernya di Korea Selatan sementara Korea Utara akan menghentikan program senjatanya, namun usulan tersebut belum mendapat lirikan dari kedua negara.
Pada Senin (20/11), Trump meminta pihakanya agar segera menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara setelah menambahkan namanya ke daftar hitam teror yang sebelumnya dipimpin oleh Iran dan Suriah.
“Seharusnya kebijakan ini sudah berjalan bertahun-tahun yang lalu,” kata Trump dilansir AFP, Selasa (21/11)
Pejabat Amerika Seriakt belum membeberkan sanksi baru apa yang akan diberlakukan, namun seorang ahli memperkirakan tindakan sekunder terhadap bank-bank China. Sementara, seorang diplomat Asia mengatakan bahwa ada kemungkinan tindakan terhadap pedagang Korea Utara yang bekerja di China.
Meski begitu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson mengatakan sanksi dan diplomasi masih bisa menekan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un untuk melakukan diaolog terkait perlucutan senjata nuklir.
“Kami masih berharap jalur diplomasi,” katanya. Lebih lanjut ia mengakatan, sanksi tambahan akan berdampak signifikan terhadap ekonomi Pyongyang
Sebelumnya, Pyonyang masuk kedalam daftar negara yang mensponsori terorisme atas pemboman Korean Air yang membunuh semua atau 115 orang di atas kapal pada 1987. Namun, administrasi mantan Presiden George W. Bush, menghapus Pyongyang pada 2008 sebagai imbalan kemajuan dalam perundingan denuklirisasi.
TAGS : China Amerika Serikat Ekonomi Korea Utara
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25119/Sebut-Korut-Sponsor-Teroris-China-Kewalahan/