JawaPos.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ibu kota masih menghadapi penyebaran virus Korona yang cukup masif. Bahkan tercatat rekor kasus harian di DKI pada Kamis (24/6) sebanyak 7.505 kasus baru. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Supaya lebih hati-hati pekan ini, kita tahu Jakarta masih dalam kondisi belum baik, pandemi gelombang kedua masih melanda Jakarta,” ujar Anies dalam akun Istagram miliknya dikutip Sabtu (26/6).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menambahkan pada gelombang pertama Covid-19 kasus aktif di DKI Jakarta paling tinggi hanya 27 ribu. Namun saat ini di gelombang kedua naik signifikan.
“Padahal dahulu ketika menghadapi gelombang pertama itu paling tinggi 27 ribu, sekarang 40 ribu jadi angkanya cukup tinggi dan kita semua berusaha untuk kerja keras mengamankan keselamatan warga DKI Jakarta,” ungkapnya.
Anies menuturkan pengetesan Covid-19 di ibu kota ini sangatlah tinggi dibandingkan dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga jumlah penularan di ibu kota terus saja terjadi.
“Bahkan testing kita di Jakarta sudah naik 13,5 kali lipat dari standar WHO jadi sangat tinggi. Bahkan kalau dihitung proporsi 40-45 persen dari testing yang ada di Indonesia itu dilakukan di Jakarta,” ungkapnya.
Anies mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan Rusun Nagrak Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput untuk menampung warga ibu kota yang tertular Covid-19. “Pengawasan tempat-tempat dilakukan oleh Polisi-TNI. Vaksin ditingkatkan rata-rata di atas 100 ribu per hari. Bahkan, pada Rabu kemarin 157 ribu vaksinasi, secara target terpenuhi. Tapi ini belum bisa menahan laju penambahan kasus,” pungkasnya.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link