Kinerja Wuling untuk menjadi satu-satunya pabrikan non-Jepang yang masuk dalam urutan 10 besar tidak lepas dari strategi mereka yang mengedukasi konsumen di Indonesia terkait inovasi dan teknologi kendaraan.
Setelah mendirikan pabrik di atas lahan seluas 60 hektar di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat pada Juli 2017, Wuling langsung menggebrak pasar mobil keluarga nasional dengan merilis Confero S dengan harga terjangkau.
Wuling yang membawa payung accelerate technology melanjutkan kejutannya dengan membawa mesin turbo yang disematkan pertama kali pada mobil Almaz dan Cortez CT pada tahun 2019 serta dilanjutkan untuk seri Almaz RS di tahun ini.
Sebelumnya, Cortez yang dirilis pada 2018 juga menarik perhatian masyarakat sebab Wuling memberikan fitur kelas atas pada mobil MPV menengah itu, antara lain sunroof, auto wiper, eletric seat, auto AC, lampu LED, dan wooden panel.
Tidak berhenti di situ, pada Almaz, Wuling menyematkan teknologi perintah suara cerdas berbahasa Indonesia pertama yakni Wuling Indonesian Command (WIND).
Pabrikan berlogo lima berlian itu terus mengembangkan teknologinya dengan mengenalkan inovasi Wuling Interconnected Smart Ecosystem (WISE) yang merupakan perpaduan dari Internet of Vehicle (IoV) dan Advanced Driving Assistance System (ADAS) yang semakin memudahkan dalam berkendara bersama Almaz RS.
“Kami yakin bahwa untuk terus melangkah maju dibutuhkan inovasi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus berkembang. Oleh karena itu, kami mengusung tema ‘Inovasi Bersama Indonesia’ dalam perayaan hari jadi kali ini sebagai perwujudan semangat Wuling untuk terus menyajikan beragam inovasi bersama Indonesia, baik dari segi produk maupun layanan,” ujar Assistant of President Wuling Motors Han Dehong dalam siaran pers dikutip Jumat.
Elektrifikasi
Wuling Motors Indonesia mendukung program elektrifikasi kendaraan di Indonesia dengan cara memperkenalkan berbagai macam kendaraan listrik untuk masyarakat.
Wuling telah menunjukkan kesiapannya menyambut era percepatan mobil listrik yang dicanangkan oleh pemerintah melalui kehadiran beragam lini EV yang telah ditampilkan kepada masyarakat dalam beberapa kesempatan pameran.
Berbagai langkah studi pun masih dilakukan untuk mengembangkan ekosistem dan menyesuaikan regulasi, kebutuhan serta potensi pasarnya di Indonesia.
Lini produk Wuling di segmen kendaraan listrk di negara asalnya didominasi kelas microcar yang merupakan bagian dari Global Small Electric Vehicle (GSEV) seperti E100, E200, E300 dan Hongguang Mini EV yang baru diluncurkan.
Wuling pernah memamerkan E100 dalam salah satu pameran otomotif terbesar di Indonesia di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan. Lini EV seri E dari Wuling telah menjadi lini kendaraan listrik yang paling banyak terjual di China saat ini.
Dalam Indonesia Electric Motors Show 2019, Wuling menghadirkan E200 yang tersedia untuk sesi test drive E100 bagi pengunjung yang ingin menjajal micro-EV. Wuling juga meluncurkan Hongguang Mini EV di China pada Juli 2020 dan mendapatkan sambutan positif.
Seri GSEV Wuling yang telah terjual sebanyak 99.652 unit ini menempati posisi pertama penjualan kendaraan listrik di China pada kuartal pertama 2021.
Untuk penjualan, Wuling sudah didukung delapan perusahaan leasing dan salah satunya adalah Wuling Finance, captive finance company Wuling yang mulai beroperasi sejak dua tahun silam.
Pada layanan purna jual, Wuling memiliki aplikasi MyWuling+ yang memudahkan para penggunanya dalam mengakses berbagai layanan, menghubungkan antara satu pelanggan dengan yang lainnya, serta menyajikan informasi terbaru dari Wuling.
Untuk semakin mendekatkan diri dengan para konsumennya, Wuling didukung oleh 124 jaringan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Chery siapkan “QQ Ice Cream”, EV mungil pesaing Wuling Hongguang
Baca juga: Wuling Cortez Type L padukan kelengkapan fitur dan harga kompetitif
Baca juga: Wuling buka layanan “pay later” untuk Almaz series
Pewarta: A069
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link