JawaPos.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut, perekonomian Indonesia khususnya ekonomi kreatif sudah masuk peringkat tiga besar dunia dari persentase terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia berada di bawah Amerika Serikat dengan industri Hollywood dan Korea dengan K-Pop.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, ekspansi Indonesia di sektor tersebut berada di posisi tiga dengan angka Rp 1.000 triliun. Fokus ekonomi kreatif Indonesia ada di tiga sub sektor yaitu kuliner, fesyen, dan griya.
“Perempuan mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia yaitu mencapai 56 persen. Saya optimistis perempuan akan menjadi game changer yang mendorong ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Sandiaga Uno dalam webinar, Kamis (12/8).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM Eddy Satria juga menjelaskan bahwa salah satu upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian melalui kementeriannya adalah dengan menghadirkan program yang tepat sasaran dan efektif untuk para pelaku UMKM.
Ia mengaku, usaha mikro dan kecil adalah sektor yang kondisinya paling terdampak. Menurutnya, pelaku usaha mikro dan kecil yang punya simpanan, akan habis juga tabungannya dalam satu bulan. Bahkan, hanya sebagian kecil UMKM yang memiliki tabungan, kurang dari 10 persen.
Dengan demikian, salah satu upaya pemerintah melalui Kemenkop UMK adalah dengan menganggarkan dana untuk program dana Bantuan Produktif Usaha Mikro atau BPUM. Hal ini sejalan dengan pengesahan PermenKopUKM Nomor 2 Tahun 2021.
“Pemerintah tidak tinggal diam. Terbukti bagaimana anggaran Rp700 trilun di tahun 2020 kita lakukan dalam pemulihan ekonomi nasional, melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN). Dan tentu saja hampir sama di 2021, sekitar Rp700 trilun, seperenam untuk UMKM kita. Selain kita bantu infastruktur organisasi, kita juga bantu bantuan-bantuan BLT, Banpres dan KUR,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO Danone Indonesia, Connie Ang juga mengatakan, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja untuk menekan angka pengangguran.
Pihaknya pun membuat program AQUA Home Service (AHS) yang tidak hanya membuat pelaku UMKM mampu bertahan dalam situasi pandemi, tetapi membuat kemajuan dalam meningkatkan kemampuan finansial keluarga. Di samping itu, mereka bisa menjadi pemain penting untuk memberikan hidrasi sehat bagi jutaan masyarakat di Indonesia.
“Banyak dari usaha kecil ini digerakkan oleh perempuan, terutama ibu rumah tangga. Kami memperkirakan tren ini akan semakin cepat, karena ekonomi Indonesia bergerak menuju bisnis domestik dan tingkat rumah tangga,” pungkasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link