JawaPos.com–Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) ingin empat pilar kebangsaan masuk dalam perkuliahan. Sehingga bisa menjadi norma dasar pada generasi muda, khususnya para mahasiswa. Empat pilar itu meliputi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI.
Menurut dia, perguruan tinggi memiliki peran strategis. Mulai dari mahasiswa yang masih aktif kuliah maupun para alumnus. Pesan tersebut dia sampaikan dalam Dies Natalis ke-37 Universitas Terbuka (UT) pada Sabtu (4/9).
’’UT yang memiliki daya jangkau luas, alumnus 1,8 juta orang di seluruh Indonesia diharapkan membantu penanaman empat pilar kebangsaan,’’ kata Bamsoet yang juga politikus Partai Golkar itu.
Dia mengatakan, materi soal empat pilar kebangsaan itu bisa dimasukkan dalam materi belajar atau perkuliahan. Kemudian juga dimasukkan dalam forum-forum diskusi.
Sebagai lembaga keilmuan, Bamsoet mengatakan, kampus selama ini, tidak hanya menjalankan kegiatan perkuliahan. Tetapi juga kegiatan keilmuan seperti diskusi, seminar, dan sejenisnya.
Menurut dia, penanaman empat pilar kebangsaan memiliki tujuan yang mulia. Yakni meningkatkan penanaman nilai-nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa. Kemudian menguatkan UUD 1945 sebagai norma dasar bangsa Indonesia. Lalu NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi ikatan simbolik rasa kebangsaan.
Pada kesempatan itu, Bamsoet kembali menyinggung soal angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia. Berdasar Badan Pusat Statistik (BPS) APK pendidikan tinggi di Indonesia pada 2020 lalu di angka 30,85 persen. Itu artinya sekitar 30,85 persen anak-anak usia pendidikan tinggi yang melanjutkan kuliah.
Bamsoet mengatakan, tingkat APK tersebut harus dinaikkan. Apalagi Indonesia saat ini masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
”Layanan pendidikan jarak jauh seperti yang dijalankan UT diharapkan bisa meningkatkan APK. Sebab bisa menjangkau seluruh pelosok tanah air,” ujar Bamsoet.
Rektor UT Ojat Darojat menyambut baik usul supaya empat pilar kebangsaan itu masuk dalam perkuliahan. Empat pilar kebangsaan akan dimasukkan ke mata kuliah tertentu di seluruh program studi (prodi).
”Bahkan materi empat pilar kebangsaan juga diperkenalkan pada kegiatan pengenalan mahasiswa baru,” ucap Ojat.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : wan/JPC
Credit: Source link