MELBOURNE, BALIPOST.com – Memulai hidup berdampingan dengan virus corona ketimbang berusaha melenyapkan wabah mulai dilakukan di beberapa negara bagian dan wilayah di Australia. Langkah ini diambil secara bertahap.
Di Victoria, karantina wilayah (lockdown) yang diberlakukan selama berminggu-minggu akan berakhir setelah 70 persen penduduk yang berusia di atas 16 tahun telah divaksin penuh, kata Daniel Andrews, kepala pemerintahan negara bagian yang ditinggali seperempat dari 25 juta penduduk Australia itu.
Andrews mengatakan Victoria mungkin akan mencapai tingkat vaksinasi itu pada sekitar 26 Oktober. Sekitar 43 persen warga Victoria telah divaksinasi lengkap, demikian pula lebih dari 46 persen penduduk Australia. “Kami akan melakukannya dengan hati-hati, tanpa kesalahan, kami sedang membuka wilayah ini. Tidak ada alternatif lain,” kata Andrews dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (19/9).
Menurut dia, pemerintah tidak dapat menahan virus terus-menerus dan lockdown yang diberlakukan justru memperlambat pencapaian 70-80 persen tingkat vaksinasi. Pembatasan jarak sosial akan tetap diberlakukan.
Ritel dan perhotelan juga masih akan dibatasi. Tetapi masyarakat akan diizinkan keluar rumah tanpa syarat apapun.
Andrews mengatakan pihak berwenang menginginkan 80 persen dari populasi Victoria yang memenuhi syarat, telah divaksinasi penuh sebelum pacuan kuda paling terkenal Australia, Melbourne Cup, digelar pada 2 November 2021. Rencana penanganan COVID-19 di Victoria mengikuti skema federal yang akan mengakhiri lockdown jika tingkat vaksinasi mencapai 70 persen. Juga akan membuka kembali perbatasan internasional secara bertahap setelah tingkat vaksinasi mencapai 80 persen.
New South Wales (NSW), negara bagian terpadat di Australia, juga mengadopsi rencana serupa. Dengan tingkat vaksinasi penuh mencapai 52 persen, NSW telah melonggarkan beberapa pembatasan sosial.
Australia melaporkan 1.607 kasus baru COVID-19 pada Minggu, 1.083 di antaranya berasal dari NSW dan 507 kasus dari Victoria. Setelah berhasil menghilangkan wabah COVID-19 tahun lalu melalui lockdown, penutupan perbatasan, dan protokol kesehatan masyarakat yang ketat, Australia mengakui dalam beberapa bulan terakhir bahwa mereka mungkin tidak dapat memberantas wabah varian Delta.
Negara itu mencatat lebih dari 84.000 kasus COVID-19, namun dua pertiga di antaranya terjadi tahun ini, sebagian besar sejak Juni. Tercatat ada 1.162 kematian akibat COVID-19 di Australia. (kmb/balipost)
Credit: Source link