Tren meningkatnya kemunculan pebisnis-pebisnis pemula (start-upper) membuat kebutuhan akan ruang ngantor yang praktis sekaligus irit juga naik. Ruang kerja yang representatif dan lengkap, tapi sekaligus efisien. Nyaman, lengkap, dan banyak peluang bertemu para pebisnis pemula lain untuk networking.
—
Gaya dan Kebutuhan
Banyaknya co-working space (CWS) memudahkan para pebisnis pemula memulai bisnis dengan modal relatif murah, tetapi tetap prestisius. Image ’’berkantor di gedung X’’ atau di tengah kota membuat lebih pede. Kebutuhan sekaligus ”gaya” dalam berbisnis didapatkan. CWS sering dilengkapi dengan kafe-kafe keren sehingga praktis digunakan untuk meeting informal dengan klien atau calon buyers.
Kerja Barengan Wajib Kooperatif
Sebagai penyewa, kita mendapat space yang besarannya sesuai dengan harga yang kita sewa. Juga fasilitas-fasilitasnya. Semua diatur pihak pemilik/pengelola. Penyewa akan mendapatkan hak sesuai yang dibayar. Namun, sikap kooperatifnya tetap sama.
Nah, berhubung para penyewa itu bekerja dalam sebuah kantor besar yang sama, semua perlu menjaga kenyamanan bersama. So, apa yang perlu dijaga?
Ketenangan. Ada para penyewa yang membutuhkan ketenangan/konsentrasi saat mereka bekerja. Sebagai ”tetangga” ruangan, siapa pun yang dekat dengan ruang kerja kita wajib saling menjaga kenyamanan. Jika bisnis kita adalah kreatif yang butuh diskusi atau adu argumentasi, lakukan itu di WhatsApp, e-mail, atau di ruang meeting jika memungkinkan. Bisa juga di kafe. Menghormati kebutuhan pihak lain sangat penting sebagai manusia berbudaya. Rule ini juga disebutkan dalam buku Six Basic Principles of Business Etiquette.
Kebersihan. Kebersihan awal adalah memang tanggung jawab pengelola. Namun, kesehariannya juga tanggung jawab para penyewa. Bagaimana kita menjaga kenyamanan ruang kerja bersama menunjukkan bagaimana teamworking attitude kita. Kelalaian kita dalam menjaga kebersihan bersama bisa saja berujung buruk. Penyewa lain bisa melaporkan ketidakpedulian kita dan kita bisa dihentikan sebagai penyewa.
Pinjam-meminjam. Karena berdekatan, bisakah suatu saat kita meminjam sesuatu pada tetangga ruangan? Bisa jadi. Namun, sebaiknya hindari. Siapkan semua keperluan kita sendiri dengan rapi. Karena bila kita sampai merusakkan atau menghilangkan barang milik tetangga, akibatnya kurang baik. Bagaimana jika tetangga yang pinjam? Sesekali berikan asalkan bukan alat penting/berharga. Namun, bila terlalu sering dan jadi kebiasaan, tolak dengan santun. Katakan, ’’Maaf, peralatan saya/kami terbatas’’.
Credit: Source link